Apakah aku menepati janjiku di awal Februari udah ada Escape?
Komen yang banyak okay?
Entah keberuntungan apa, pagi ini adu debat dimenangkan oleh, Zharo. Ini sesuatu hal yang jarang terjadi. Biasanya, adu debat kedua adiknya ini, dimenangi, oleh si bungsu Tata sehingga Zharo mau tidak mau mengatar si bungsu ke sekolah menggunakan mobilnya yang sama sekali, tidak disukai oleh kembarannya karena macet parah apalagi pagi-pagi sesuai dengan jam kerja berangkat sekolah-kantor.
Zharel sendiri paham, karena laki-laki itu sendiri tidak suka macet. Tapi, ia pikir ini risiko yang harus mereka hadapi sebagai kakak kembar Tata karena sejak kecil, si bungsu selalu dimanja oleh mereka, dan juga selalu diperlakukan spesial.
Karena Zharo benar-benar tega mangkir dari tanggung jawabnya, papa dan mamanya yang cukup jengah dengan situasi pagi ini, Zharel mengambil alih. Kali ini dia telat datang bimbingan, rasanya tidak masalah. Pak Elang dosen bimbingan skripsinya memang baik, memaklumi dan fleksibel-idaman semua mahasiswa.
"Yaudah, Tata berangkatnya bareng sama Bang Zharel aja." Kata Arzharel mengalah karena melihat wajah cantik adik bungsunya yang sudah cemberut.
Dengan cepat Arzha melihat anak sulungnya. "Bang, kamu kan bimbingan pagi jam delapan sementara Zharo bimbingan jam sepuluh. Biar Zharo aja kali ini anter adikmu, lagian memang harinya dia buat nganterin Tata ke sekolah, kan."
Zharo mendecih melihat si bungsu Tata yang murung. "Dek, abang, nggak masalah sama sekali kalau kamu mau berangkat sama abang. Asal pake motor aja, dek. Gue gak muluk-muluk. Cewek gue aja nggak masalah ke kampus pake Uni."
Sekedar informasi, Uni adalah nama motornya Zharo. Anak kedua Athaya dan Arzhanka ini memang unik. Sepeda namanya Una, mobil namanya Uno kalau punya pesawat pribadi bisa-bisa namanya Unu. Kalau kata Tata, Zharo ini adanya, di spesies dengan tingkat ketidakjelasan yang paling tinggi dan juga tidak terkira.
Kali ini, Tata terlihat menimang-nimang. Kalau adiknya ini luluh, pergi ke sekolah pakai motor dengan Zharo, maka Zharel ke kampus juga akan sama.
Terdengar helaan nafas Tata sebelum akhirnya mengangguk. "Yaudah deh Tata mau ke sekolah dianter motor sama Bang Zharo," ujarnya agak malas, tetapi, Zharo tersenyum senang mendengarnya. Diam-diam Arzharel juga merasa lega.
Athaya mengangguk. "Kalau rambut kamu acak-acakan lagi nanti bisa kan di sekolah kamu rapihin lagi?" tanya ibu tiga anak itu dengan lembut pengertian.
Setelah menyelasaikan sarapan mereka, berurutan dari Zharel, Zharo, Tata, beringsut untuk menyalimi kedua tangan orangtuanya, sebelum berangkat. Karena ini sudah menjadi rutinitas sehari-hari, Arzha dan Atha juga mengantar anak-anak mereka sampai pintu utama-baru masuk lagi setelah ketiganya keluar mansion.
Arzha mendesah gusar. "Athaya liat anak bungsu kamu, mentang-mentang bungsu jadi semanja itu," keluhnya bercanda seraya merangkul mesra isterinya.
Dalam rangkulan Arzha, Atha berdecak. "Nggak inget, dari mereka bertiga masih kecil, siapa yang selalu nurutin keinginan anak-anak? Yang manjain, ketiga anak kita siapa? Yang bikin kakak kembarnya jadi manjain si bungsu siapa?"
Tuduhan Atha yang fakta itu membuat Arzha terkekeh. "Iya, iya, itu, aku."
Dengan cepat, Athaya mengecupi sebelah pipi suaminya. "Salah sendiri..."
***
Meski tidak jadi mengantar Tata ke sekolahnya, ketika laki-laki itu melihat arloji di pergelangan tangannya, Zharel tetap saja terlambat. Zharel bahkan baru di parkiran jam delapan lewat seperempat. Sudah terlambat limabelas menit karena... akses jalan yang berubah karena lokasi proyek jalan tol benar-benar macet karena, selain kendaraan pribadi, banyak juga truk-truk yang membawa batu atau pasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [I] (END)
Romance[RIFAI SEQUEL - I] (17+) Make me feel, us is forever... Munculnya Scarleta Amora Callsey, membuat hidup Arzharel Keenandrey Rifai yang lurus, serius, kaku dan mononton menjadi jungkir balik dan berantakan.