H A P P Y R E A D I N G!❤️
Jangan lupa tinggalin jejak^^
—•—"Yey! Akhirnya pulang! Sumpah kuping gue panas njir denger Pak Syukur ngoceh sampai ludahnya rekreasi ke mukanya si Miko," ucap Zio kelewat senang.
Neira dan Clara memutar bola matanya jengah. Zio ini seperti anak TK saja. Memang begitu, tak heran mereka berdua sedikit malas untuk berteman dengan Zio.
"Nei, lo pulang sama Angga apa bang Kevin?" tanya Clara.
"Nggak tau," jawab Neira.
Memang sejak Neira mengenal Angga, dia jadi jarang pulang bersama Kevin, kakaknya. Neira lebih sering pulang bersama Angga, karena Angga lah yang menawarinya. Dia juga tidak punya alasan untuk menolak.
"Ye, lagian lo, dikelilingin mulu sama cowok-cowok ganteng. Bagi satu dong, Nei."
"Ambil aja semua," balas Neira malas.
"Jangan, Clar. Katanya si Bowo nggak boleh banyak-banyak gandeng cowok. Mending sama gue," ucap Zio dengan kekehan kecilnya.
"Ogah, najis! Lagian siapa, sih, yang mau gandeng cowok banyak? Gue itu masih setia nungguin abang Kevin tercinta," ucap Clara sambil tersenyum sendiri. Bisa Neira tebak, pasti Clara saat ini sedang berhalu.
"Ck! Kata si Bowo juga nggak boleh banyak berharap. Nanti sakit," ucap Zio lagi membuat Clara mendengkus kesal.
"Serah lo deh," balas Clara acuh.
"Nei."
"Ra."
Panggilan dua orang secara bersamaan di depan pintu itu membuat Neira, Clara dan Zio menoleh. Mereka terkejut, apalagi Neira. Kenapa mereka bisa berada di sini di waktu yang sama?
"Tuh 'kan, muncul lagi satu," gumam Clara.
"Lo?!" pekik mereka berdua secara bersamaan lagi. Sangat kompak.
"Ngapain?" tanya Angga datar kepada Arka.
"Jemput Ira," jawab Arka tak kalah datar.
"Neira pulang bareng gue," balas Angga.
"Bareng gue," kata Arka.
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"STOP!" teriak Neira jengah. "Gue bareng bang Kevin," finalnya lalu pergi meninggalkan mereka berempat di dalam kelas.
"Gara-gara lo!" ucap Arka sinis.
"Lagian lo siapa?" tanya Angga tak kalah sinis.
"Bukan urusan lo!" jawab Arka lalu ikut meninggalkan Angga yang menahan emosi.
Neira membuang napas kasar. Bisa-bisanya Arka malah mendatanginya lagi? Tidak tahukah Arka bahwa Neira sedang menghindar? Tidak, Neira tidak boleh lemah, hatinya tidak boleh goyah lagi.
Kedua sudut bibir Neira terangkat saat melihat Kevin—kakaknya yang tengah siap-siap untuk pulang.
"BANG-KE!" teriak Neira kepada Kevin. Kevin memutar bola matanya malas.
"Neira, bisa nggak sih lo itu panggil nama lengkap?" tanya Kevin malas. "Nama gue itu Kevin, jadi panggilnya Abang Kevin."
"Auk, enak panggil Bang-Ke," jelas Neira sambil cengengesan.
"Untung sayang," gumam Kevin.
"Nei nebeng, ya, Bang." Tanpa menunggu jawaban Kevin, Neira langsung saja masuk ke mobil kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, mantan!
Teen Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃] FOLLOW DULU, YUK! THANK'S🌻 -cover by @grapicvii- BLURB: "Mulai sekarang kita balikan dan nggak ada penolakan!" -Arka Abyan Abrisam. Kembalinya Arka, membuat Neira menjadi mengingat luka lama. Luka lama yang belum kering, kini...