32 || Kembali berulah

19.9K 1.7K 75
                                    

Di part ini, jiwa ingin menghujat Keysha dan Arka pasti datang kembali.
Kuy, hujat bareng-bareng!
...
Happy reading and enjoy!

Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Setengah jam lagi, Neira akan di jemput Arka. Malam ini, Neira merasa sangat senang.

Neira melihat pantulan dirinya di cermin. Polesan make up tipis sudah membuatnya cantik apalagi dress navy yang membalut tubuh mungilnya. Perfect!

Saat Neira akan beranjak, tiba-tiba ponselnya berdering menampilkan notifikasi chat dari Arka. Gadis itu pun membacanya.

Pacar❤
|maaf aku ngga bisa jemput
|kamu kesini sendiri aja ya?

Tak lama Arka men-shareloc alamatnya. Neira membuang nafas pelan. Kenapa tidak dari tadi saja bilangnya? Sangat menyebalkan!

"Kebiasaan deh, untung sabar!" cibir Neira.

Dia beranjak lalu mengambil tas kecilnya. Gadis itu turun ke bawah mencari keberadaan kakaknya. Saat ini, Neira sangat butuh Kevin. Tentu saja untuk mengantarnya.

"Bang Ke!" teriaknya.

"Kamu bilang apa, Nei!" tegur Fernan.

"Eh, Papa. Enggak hehe, Nei cari bang Kevin. Kemana dia?" tanya Neira.

"Dia Papa suruh beli martabak tadi."

"Yahh! Lama nggak, Pa?" tanya Neira lagi.

"Kayaknya sih sepuluh menit lagi balik. Agak tadi juga dia belinya." Neira menganggukan kepalanya.

"Eh, kamu beda banget hari ini," ucap Fernan saat merasa ada yang berbeda pada Neira.

"Oh iya, cantik nggak Nei malem ini?" tanya Neira pada Fernan.

Fernan mengangguk lalu tersenyum. Siapa yang akan bilang Neira jelek. Neira sangat cantik, sama seperti almarhumah ibundanya.

"Kamu cantik. Persis almarhumah mama kamu," ucap Fernan. Neira jadi diam, gadis itu jadi teringat mamanya sekarang.

"Pa, Papa kangen mama, ya?" Fernan mengangguk.

"Papa selalu kangen mama kamu, Nei. Nggak absen tiap hari." Fernan terkekeh.

"Nei juga kangen mama. Nei kangen banget masakan mama. Nei jadi laper," ucap Neira. Fernan tertawa kecil.

"Iya, Papa juga kangen semua yang bersangkutan sama mama."

"Pa, Papa yang sabar, ya. Nei janji nggak akan nakal, Nei sama Bang Kevin bakal selalu ada di samping Papa. Janji," ucap Neira sungguh-sungguh.

Fernan mengelus rambut panjang putrinya itu. Neira memang sangat baik dan sedikit lugu. Dia beruntung memiliki Neira dan tentunya Kevin juga.

"Iya, Nei. Papa juga janji bakal jagain kalian dan bahagiain kalian."

Mereka pun berpelukan. Neira sampai tak sadar air matanya lolos begitu saja. Gadis itu benar-benar rindu pada ibundanya.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang