24 || Kelicikan Keysha

20K 1.8K 152
                                    

Happy Reading-!🌚

Keesokan harinya Neira sering berangkat dengan Kevin, begitu pun saat pulang sekolah. Ya, sudah beberapa hari ini Neira lebih menghindar dari Arka. Lebih tepatnya sudah Lima hari mereka jarang berbicara.

Jika ditanya tentang status, mereka masih berpacaran. Hanya saja, Neira mungkin benar-benar butuh waktu.

Lima hari Neira menjaga jarak dengan Arka, lima hari juga Arka jadi kalang kabut sendiri. Dia tidak bisa didiamkan oleh Ira-nya. Lima hari, waktu ini sangat menyenangkan bagi Keysha.

Keysha terus saja menempel pada Arka bak benalu. Selalu merepotkan Arka dan berusaha sekeras mungkin menjauhkan Arka dari Neira. Tentu saja dengan berpura-pura baik dan sok menasihati.

"Ar, udah dong. Senin besok kita ulangan kenaikan kelas loh. Lo harus fokus sama itu," ucap Keysha.

"Gue nggak bisa fokus, Key," balas Arka malas.

"Gue udah bilang, jangan kebanyakan mikir soal Neira. Lo nggak—"

"Iya iya gue tau, gue denger. Udah ayo ke perpus," ajak Arka. Keysha mengangguk.

Saat sampai di perpus, mereka memilih duduk di meja yang sama. Berdua. Sebenarnya satu jam lagi bel pulang sudah berbunyi, dan kelas Arka sedang tidak ada guru. Jadi Arka memutuskan untuk ke perpustakaan saja untuk belajar.

Arka itu pintar, tinggi, kulitnya bersih walau tidak terlalu putih. Bukan hanya pintar dalam pelajaran saja, Arka juga pandai dalam bidang olahraga, contohnya basket.

Saat Arka fokus membaca buku, Keysha diam-diam memperhatikan wajah Arka yang tampak serius, ganteng.

"Clar, lo cari di sana deh, gue di sini," ucap seseorang membuat Arka menoleh, dia sangat tahu itu suara siapa.

"Ira," gumamnya pelan.

Ya, suara itu suara Neira. Pacarnya yang sudah lima hari ini mendiamkannya. Saat Arka akan berdiri menghampiri Neira, Keysha tiba-tiba menahannya.

"Ar, gue rada nggak ngerti deh soal ini. Coba tolong jelasin dong," pinta Keysha. Keysha tau Arka akan menghampiri Neira, oleh karena itu dia mencegahnya.

"Bentar, Key." Arka meninggalkan Keysha membuat kesal dan memukul-mukul meja di depannya.

"Gue kurang apa sih, Ar?" tanyanya pada diri sendiri.

"Kayaknya Neira harus dikasih pelajaran dulu deh," ucapnya sambil memainkan rambutnya.

"Ra, lagi nyari buku apa?" tanya Arka pada Neira. Neira menoleh sekilas lalu melihat kedepan lagi.

"Matematika," jawabnya.

"Matematika nggak di sini, Ra. Ayo!" Arka menarik tangan Neira menuju rak buku paling pojok.

"Cari gih bukunya," suruh Arka.

Neira pun mencari bukunya. Ketika Neira sudah menemukan bukunya, barulah Neira pergi.

"Sampai kapan kamu diemin aku?" tanya Arka menahan tangan Neira.

"Aku nggak diemin kamu. Aku cuma mau fokus sama ulangan ini," jawab Neira. Alasan yang klasik.

"Bohong banget."

"Terserah kamu, aku cuma mau fokus sama ulangan, permisi." Neira melanjutkan langkahnya lalu berhenti sebentar. "Oh iya, kamu juga harus fokus sama ulangan ini, semoga berhasil," katanya lalu benar-benar berlalu.

Arka menatap punggung Neira yang semakin menjauh dengan senyuman mengembang. Tadi Neira menyemangatinya, kan? Setelah itu Arka kembali ke maja yang tadi, tapi dia sudah tidak melihat Keysha di sana.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang