❤️Selamat membaca❤️
^^Setelah Keysha berbicara pada Neira, ia langsung ke kelasnya. Ia harus bertemu Arka dan membuat rencana agar mereka segera putus. Gila? Iya. Tapi, Keysha tidak peduli.
"Sial tuh si Neira. Gue pikir dia bakal takut, eh dia malah ngelawan. Awas aja nanti," ucapnya.
Sama dengan Neira, ia juga ke kelasnya dan langsung duduk di bangkunya. Raut wajahnya memerah antara menahan marah dan tangis.
"Gue nyariin lo mulai tadi, Nei. Lo kemana aja, sih?" oceh Clara saat melihat Neira.
Neira diam sebentar, Clara yang melihat itu mulai merasa aneh. Sekarang, apa lagi yang terjadi pada sahabatnya ini?
"Nei, lo nggak apa-apa 'kan?" tanya Clara hati-hati. Gadis itu kaget karena Neira langsung memeluknya dan menangis.
"Nei, lo kenapa?" Clara jadi bingung sendiri.
"Loh, Nei. Ada apaan kok nangis. Arka lagi?" tanya Zio.
"Hiks ... gue, gue harusnya percaya sama kalian hiks," ucap Neira disela tangisnya.
"Ha? Apa, sih? Lo kenapa? Coba jelasin pelan-pelan," ujar Clara menguraikan pelukannya.
"Keysha, hiks."
"Keysha kenapa, huh? Diapain sama mak lampir itu?" tanya Clara kesal, ini seperti ibu yang menanyai anaknya.
"Keysha jahat, hiks." Tangis Neira semakin kencang membuat Clara dan Zio tambah bingung.
"Ssttt, udah diem dulu cup cup cup."
"Keysha jahat, Clar," adu Neira.
Clara pun mengangguk paham. "Iya iya dia jahat. Udah dulu nangisnya ih, lanjutin ntar pas bel pulang," ucapnya.
Neira menurut, dia mengangguk dan mengusap sisa air matanya.
Setelah bel pulang berbunyi, Neira mulai menceritakan apa yang terjadi antara dia dan Keysha tadi saat di kamar mandi. Raut wajah Clara datar, gadis itu tidak terkejut karena dia sudah mengiranya. Dasar sahabatnya yang satu ini, tidak mau mempercayainya sejak awal.
"Clar, kok nggak kaget, sih?" tanya Neira.
"Ya nggak lah, gue udah yakin kalau kejadian kayak gini bakal terjadi, Nei. Gue kan udah bilang, lo harus hati-hati sama si Keysha," jawab Clara.
"Terus gue harus gimana, Clar?" Neira menempelkan pipinya di meja. Melihat itu, Clara dan Zio membuang napas pelan.
"Mm, gimana ya. Gue rada bingung juga sih," ucap Clara.
"Gue nggak bakal biarin Keysha hancurin hubangan gue. Gue ... gue sayang sama Arka," lirih Neira.
"Gimana kalau lo coba jelasin ke Arka? Gue yakin Arka bakal percaya sama lo," saran Clara.
"Gue kan marah sama dia."
"Nei, bisa nggak sih marahnya udahan dulu?" tanya Clara kesal.
"Ya udah, iya-iya!" balas Neira tak kalah kesal.
"WOY ARKA! DICARIIN NEIRA, NIH!" teriak Clara.
Neira meringis malu mendengar teriakan Clara. Kebetulan sekali Arka lewat di depan kelas mereka, tapi bersama Keysha di sampingnya. Neira membuang napas pelan. Dia jadi lupa nanti ingin mengatakan apa.
"Lo ngobrol aja sama Arka, gue bakal urusin mak lampir, oke?" Neira mengangguk pelan lalu Clara keluar dan menarik paksa Keysha agar ikut dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, mantan!
Teen Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃] FOLLOW DULU, YUK! THANK'S🌻 -cover by @grapicvii- BLURB: "Mulai sekarang kita balikan dan nggak ada penolakan!" -Arka Abyan Abrisam. Kembalinya Arka, membuat Neira menjadi mengingat luka lama. Luka lama yang belum kering, kini...