Happy Reading-!🥰
.....Hari terus berganti, tidak terasa hari ini adalah hari pertama ulangan kenaikan kelas. Hubungan Arka dan Neira pun baik-baik saja. Seperti sekarang, mereka berangkat bersama. Arka pun mengantar Neira sampai ke depan kelasnya.
"Dah sana masuk. Jangan lupa berdoa, ya," ucap Arka mengacak-acak rambut Neira.
"Siap, Pak Bos!" Neira berhormat pada Arka membuat laki-laki itu terkekeh geli.
"Ya udah, aku masuk kelas dulu."
"Iya."
Lalu Neira pun masuk ke kelasnya. Begitu pun Arka. Neira langsung duduk di bangkunya lalu menghela napas pelan, gugup karena ujian akan dimulai sebentar lagi.
"Cie, yang udah baikan, cie!" goda Clara.
"Paan sih lo! Udah urusin tuh si Zio!" ucap Neira sewot.
Clara hanya tertawa. "Semoga lo sama Arka langgeng, ya," ucapnya.
Neira mengangguk dan tersenyum. "Iya, dong."
Kringg kringg...
Suara bel sudah berbunyi dan semua murid memasuki ruang ujiannya masing-masing. Neira dan Clara saling memandang lalu tersenyum.
"Semangat, Nei!" ucap Clara menepuk pundak Neira.
"Semangat, Clar!" balas Neira.
"Siap berjuang?" tanya Clara.
"Siap! Kuy!"
Mereka pun duduk di bangku masing-masing. Sebenarnya Neira takut, gugup, sedari tadi tangannya juga bergetar. Tapi, dia berusaha biasa saja. Semua siswa pun sudah mendapatkan lembar soalnya masing-masing.
"Ujian dimulai, saya harap kalian semua tidak ada yang mencontek dan jangan berisik. Selamat mengerjakan dan semoga berhasil," ucap pengawas.
Semua siswa mengangguk dan mulai mengerjakan soal masing-masing.
"Bismillah, semoga bisa!" ucap Neira lalu mulai mengerjakan soal.
Satu jam sudah terlewati, semua siswa nampak serius semua. Kelas yang biasanya ramai, kini menjadi sunyi.
"Ya Allah tolongin Zio. Zio bingung," ucap Zio.
Neira menoleh ke arah Zio. Dia tertawa saat melihat Zio yang berkeringat, lalu ia melihat ke arah Clara. Clara terlihat serius. Neira juga melihat seluruh temannya. Raut wajah mereka memang benar-benar serius dan terlihat tegang.
"Horor, ya, kalau diem semua hehe," cengir Neira lalu mulai fokus pada soalnya lagi.
Berbeda dengan Arka. Jika Neira masih bisa tenang dan cengengesan, Arka malah nampak serius sekali.
"Ah, iya ini jawabannya!" ucapnya.
Ia melihat Aldo yang juga melihatnya. Aldo sedang minta pertolongan membuat Arka menggeleng tegas. Laki-laki itu memang tidak suka memberikan jawaban kepada teman-temannya.
Aldo memohon pada Arka, ia sudah menempelkan kedua tangannya. Tapi, Arka tetap menggelengkan kepalanya lalu berkata pelan, "Game teros!"
Aldo yang terlampau kesal pun melemparkan pulpennya pada Arka.
"Siapa yang main lempar-lempar pulpen?" tanya pengawas.
Mampuss! batin Aldo.
Arka tersenyum kemenangan. Kini Aldo menoleh pada Angga. Angga tahu Aldo memanggilnya, panggilan batin kata Aldo. Tapi, Angga berpura-pura tidak dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, mantan!
Teen Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃] FOLLOW DULU, YUK! THANK'S🌻 -cover by @grapicvii- BLURB: "Mulai sekarang kita balikan dan nggak ada penolakan!" -Arka Abyan Abrisam. Kembalinya Arka, membuat Neira menjadi mengingat luka lama. Luka lama yang belum kering, kini...