22 || Problem

20.4K 2K 199
                                    

Mari kita baca! ^^
~~~

"Ohh ... jadi kemarin karena aku nggak bisa dateng, kamu double date nya sama Angga?"

Tiba-tiba Arka datang dengan Clara di sampingnya. Neira terkejut? Tentu saja. Bukan terkejut karena kedatangan Arka, tapi terkejut akan pertanyaan yang keluar dari mulut laki-laki itu.

"Apa?" tanya Neira.

"Apa? Jadi bener kamu sama Angga nge-date nya?"

"Apa, sih, Ar. Nggak gitu, kemarin itu aku—"

"Apa? Aku apa?" tanya Arka sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Lo apaan, sih. Dengerin dia ngomong dulu, bego!" Clara menyikut lengan Arka.

"Tau! Gue itu kem—"

"Sttt! Gue tau lo, lo mau Ira 'kan?" tanya Arka memotong ucapan Angga.

"Maksud lo apa?!" Angga meninggikan nada ucapannya juga.

"Halah! Ngaku aja kali. Lo itu emang mau Ira 'kan? Lo suka 'kan sama cewek gue?" tanya Arka.

"Arka, udah!" ucap Neira jengah.

"Kenapa? Ohh, aku ngerti. Kamu juga suka sama Angga?" tanya Angga membuat Neira cengo sendiri.

"Apa? Suka?"

Arka mengangguk. "Ya."

"Kamu kenapa, sih?" tanya Neira, dia bingung dengan sikap Arka.

"Apanya yang kenapa?"

"Omongan sama pikiran kamu tuh ngelantur semua!" kesal Neira.

"Apanya yang ngelantur? Bener 'kan?"

"Ar, lo kenapa, sih!" kesal Clara.

"Diem lo nggak usah ikut-ikut!" Arka menunjuk wajah Clara.

"Tangan lo nggak usah nunjuk-nunjuk!" ucap Zio membuat Arka tersenyum miring.

"Tangan, tangan gue. Kenapa lo yang sewot?"

Zio sudah emosi, dia akan melayangkan satu pukulan pada Arka, tapi Clara dan Aldo menahannya. Kini semua pasang mata yang ada di kantin melihat ke arah mereka. Mereka menjadi pusat perhatian kali ini.

"Arka, stop! Kamu gila, ya? Kamu kenapa?" tanya Neira, gadis itu kesal dengan sikap Arka. 

"Aku? Kamu yang kenapa, Ra?"

"Kenapa sama aku? Ada yang salah?" tanya Neira lagi.

"Mentang-mentang aku kemarin nggak dateng, bukan berarti kamu bisa nge-date sama Angga!" Arka membentak Neira membuat gadis itu kaget.

"Aku nge-date sama Angga? Buat apa? Aku punya pacar dan itu kamu! Kenapa aku harus nge-date sama dia?" tanya Neira, matanya mulai memanas.

"Ya kenapa, nggak? Mungkin lo nggak cukup satu cowok?"

Deg!

"ARKA!" teriak Angga tak terima.

"Apaan, sih, lo huh? Bener-bener gila ya lo? Bego!" semprot Clara.

"Kalau ngomong tuh disaring dulu, goblok!" timpal Zio.

"Lo kenapa berubah gini, Bro?" tanya Aldo.

"Kalian semua belain dia?" Arka menunjuk Neira.

"Tangan lo nggak harus nunjuk dia!" kesal Angga menepis tangan Arka.

"Arka! Udah ya, kita ke kelas aja," ucap Keysha, namun Arka menolak.

Tanpa semua sadari Neira meneteskan air matanya. Apa yang Arka bilang tadi? Tidak cukup satu cowok di depan banyak orang? Hal ini terjadi lagi.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang