Happy reading!
.
.
.Hari ini hari minggu, dan jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Tapi Neira masih asik bersembunyi dibalik selimut bergambarkan angry birds-nya itu.
"Neira, hei! Bangun, dong!" Fernan membangunkan putrinya itu.
"Eng ... ada apa, Pa? Kan sekarang minggu," jawab Neira masih memejamkan matanya.
"Kamu nggak inget sekarang ada janji sama siapa?" tanya Fernan lembut.
Neira mendudukkan badannya. Walaupun matanya masih berat karena mengantuk, dia berusaha menahannya. Neira melihat di sekeliling kamarnya, nyawanya masih belum terkumpul.
"Nggak," jawabnya.
"Kamu tuh! Cepet mandi di bawah ada pacar kamu," suruh Fernan.
"Pacar?"
"Iya, Arka."
Neira menepuk dahinya sendiri karena lupa. Lalu segera dia berlari kecil menuju kamar mandi. Fernan yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tidak lama Neira sudah selesai dengan ritual mandinya. Dia hanya menggunakan kaos berwarna abu-abu dan celana panjang. Rambutnya yang panjang itu juga dia kuncir kuda.
"Nah, itu Neira!" tunjuk Kevin membuat Arka yang sedang duduk berdua di sofa menoleh ke arah gadis itu.
"Dek, gue cabut, ya. Ke rumah temen, nanti pulangnya gue bawain camilan," ucap Kevin lalu pergi begitu saja tanpa mau mendengarkan balasan Neira.
"Gue tinggal, ya, Bro! Awas kalo lo apa-apain Adek gue!" teriak Kevin pada Arka. Arka hanya mengangguk saja.
Neira duduk di samping Arka. Mereka hanya saling diam hingga Neira berdiri dan menaiki tangga rumahnya.
"Ke mana?" tanya Arka.
"Ambil laptop."
Tak lama Neira kembali dengan laptop di tangannya lalu kembali duduk. Neira duduk di bawah dan meletakkan laptopnya di meja. Sedangkan Arka hanya melihat gerak-gerik gadisnya itu.
Neira memutar film drama koreanya. Arka yang melihat itu ikut duduk di bawah juga bersama Neira. Neira yang sibuk dengan dramanya dan Arka yang sibuk memandang Neira sambil bertopang dagu.
Tak sengaja Arka melirik ke laptop Neira, dia mendelik kaget saat ada adegan 'kiss' yang di putar. Dengan cepat Arka menutup mata Neira.
"Anak kecil nggak boleh lihat!" ucapnya.
"Awas, ih! Itu bagus tau!" balas Neira memukul tangan Arka.
Arka melepaskan tangannya setelah adegan itu sudah selesai membuat Neira mendengkus kesal. Memang apa salahnya jika dia melihat seperti itu? Arka juga tidak dirugikan, kan? Menyebalkan sekali.
"Tuh 'kan! Habis adegannya!" kesal Neira.
"Sering lihat adegan kayak gitu?" tanya Arka menatap Neira tajam.
"Nggak, aku cuma lihat baru kemarin pas diajak Clara," jawabnya polos.
Arka menggeram kesal. Dasar sepupunya itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, mantan!
Teen Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃] FOLLOW DULU, YUK! THANK'S🌻 -cover by @grapicvii- BLURB: "Mulai sekarang kita balikan dan nggak ada penolakan!" -Arka Abyan Abrisam. Kembalinya Arka, membuat Neira menjadi mengingat luka lama. Luka lama yang belum kering, kini...