26 || Matematika

19.2K 1.8K 93
                                    

🤍SELAMAT MEMBACA!🤍

Esoknya Neira berangkat dengan Kevin. Neira berjanji bahwa ia akan fokus ke ulangannya. Dia juga tidak akan memusingkan lagi urusannya dengan Arka, atau pun Keysha.

"Bang, ajarin Nei matematika dong," pinta Neira pada Kevin.

"Abang sih mau, tapi Abang sibuk," balas Kevin.

"Sibuk apaan sih, sibuk terus!"

"Bentar lagi 'kan Abang lulus. Nah, sekolah mau adain acara perpisahan gitu kayak biasanya. Abang harus nyiapin itu," balas Kevin.

"Iya deh iya!"

"Minta sama Arka gimana? Arka kan pinter," saran Kevin.

Neira akui Arka memang pandai, tapi dia tidak mau. Gadis itu sudah memutuskan jika dia akan jaga jarak dulu dengan Arka. Sebenarnya Neira pandai, tapi jika soal matematika, Neira menyerah. Matematika terlalu merepotkan.

"Nggak usah deh. Nei belajar sendiri aja."

"Kamu ada masalah ya sama Arka? Abang perhatiin, Arka juga jarang antar jemput kamu."

Neira diam sebentar. "Nggak ada. Kita cuma mau saling fokus ke ulangan aja, jadi agak jarang ketemu gitu," alibinya.

"Ohh, pacaran ala bocil kamu?" tanya Kevin meledek.

"Diem, ish! Jomblo mana paham."

Akhirnya mereka sudah sampai. Neira langsung saja pergi ke kelasnya, begitu pula dengan Kevin. Neira langsung duduk di bangkunya. Sepertinya, Clara dan Zio belum datang, ia pun mengeluarkan buku matematikanya untuk belajar sebentar.

"Mat, lo itu ngeselin banget tau!" gerutunya.

"Pagi-pagi udah kesel banget," ucap Angga yang tiba-tiba datang.

"Eh, Angga."

"Kenapa?"

"Ini nih matematika. Susah banget ngerjainnya," keluh Neira membuat Angga tertawa kecil.

"Ke perpus yuk, gue ajarin," ajaknya.

"Mmm, kalau nanti masuk gimana?"

"Guru-guru rapat pagi. Nanti pas udah istirahat, baru gurunya balik," ucap Angga.

Mata Neira berbinar. "Cuss, ke perpus!"

Mereka pun ke perpustakaan bersama. Kebetulan tidak ada siswa yang datang, yang ada hanya guru penjaga perpustakaan, Bu Emy. Neira dan Angga memilih duduk di meja yang paling tengah, karena di sana ada kipas. Lumayan tidka panas.

"Sini, mana yang lo nggak tau?" tanya Angga.

"Nih!" Neira menunjukkan soal yang tidak ia mengerti.

"Ini kayak pelajaran SMP, Nei. Serius nggak tau?"

"Serius. Gue nggak tau matematika."

"Ya udah sini gue ajarin. Ini lo cari rumusnya aja, terus tinggal dijumlah semua, terus.... "

Angga terus mengajari Neira sampai gadis itu benar-penar paham. Mereka berdua sampai tidak sadar jika ada yang memperhatikan mereka dari jauh.

"Udah paham?" tanya Angga setelah selesai menjelaskan.

"Udah, kayaknya."

"Ya udah coba kerjain soal soal ini." Angga memberikan Neira soal yang ia buat sendiri.

Jujur, Neira malas. Tapi, demi nilai ulangannya nanti, Neira harus semangat. Cukup beberapa menit, gadis itu pun sudah selesai dengan soal yang Angga buat tadi.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang