28 || Gabut

17.6K 1.7K 41
                                    

Happy Reading!
^^

Tak terasa hari ini sudah hari akhir mereka ujian. Tentu saja semua siswa merasa senang apalagi Neira, akhirnya dia lega.

Hari ini seperti biasa, semua siswa masih mengerjakan soal terakhir mereka. Beberapa menit lagi, bel pulang sudah akan berbunyi. Disaat detik-detik terakhir sebelum bel pulang berbunyi, tak sedikit siswa sudah menyelesaikan menjawab soal ulangan mereka.

Kringg kringg...

Bel pulang sudah berbunyi. Para siswa bersorak senang. Hari ini bunyi bel pulang terdengar lebih istimewa karena esok harinya mereka akan bersantai-santai sebentar karena selesai ujian.

"Yeayy! Akhirnya selesai juga nih ulangan!" teriak Zio senang.

"Eh, kita ke mall yuk, jalan-jalan. Refreshing gitu ye 'kan!" ajak Clara.

"Males, ah!" balas Neira.

"Ayo dong, Nei. Kita nonton aja gimana? Gue bayarin deh. Gue kan kaya." Clara mengibaskan rambutnya.

"Idihh."

"Mau ya? Ya? Ya?" tanya Clara. Gadis itu sedang memohon pada Neira.

"Gue udah ada janji mau pulang bareng Arka," jawab Neira.

"Ya udah kita ajak Arka aja sekalian," celetuk Zio. Clara mengangguk setuju.

"Ra." Tiba-tiba Arka datang untuk menjemput Neira.

"Lah, panjang umur! Nonton yuk, Ar." Zio berdiri akan berjalan ke arah Arka.

"Hah? Nggak ah, gue masih normal," balas Arka membuat Neira dan Clara tertawa.

"Ish, bukan itu, njir! Kita nonton sama Neira juga."

"Oh, emang kamu mau?" tanya Arka. Neira mengangguk singkat.

"Ya udah ayo." Arka menarik tangan Neira agar segera ke tempat parkir. Clara dan Zio pun menyusul.

Cukup lama dalam perjalanan, mereka berempat pun sampai di mall. Pertama, mereka memesan tiket dan popcorn lalu menunggu waktu film dimulai.

Arka dan Zio mendengkus kesal saat tau film apa yang akan mereka lihat. Mereka berdua menyesal karena saat Neira dan Clara tanya mau menonton apa, Arka dan Zio malah menjawab "terserah"

Dan di sinilah mereka, menonton film yang bergenre romantis.

Film hampir selesai, tinggal dua puluh menit lagi. Neira merasa tangannya berkeringat karena Arka terus saja menggenggam tangannya erat.

"Ar, lepasin dulu tangannya. Panas nih," bisik Neira.

"Nggak mau! Penginnya gini," balas Arka. Neira mendengus kesal. Dia menoleh pada bangku yang diduduki Clara dan Zio. Mereka terlihat tenang sambil memakan popcorn.

Ya, Clara sengaja memesan tiket beda kursi dengan Arka dan Neira. Alasannya, ia tidak mau diganggu oleh Arka.

Neira beralih melihat ke arah pojok bioskop. Alangkah terkejutnya dia saat melihat sepasang kekasih yang sedang melakukan, emh anu.

Memang cahaya di bioskop sedikit gelap, tapi mata Neira tidak buta. Mata Neira masih normal. Ia melihat jelas sepasang kekasih itu sedang apa.

Saat Neira masih melihat adegan itu, tiba-tiba kepalanya ditarik oleh Arka. Neira terkejut, tapi ia diam saja.

"Nggak boleh liat kayak gitu, Ra!" tegur Arka.

"Mereka nggak ada malu apa ya ciuman di sini," gerutu Neira. Arka menarik kepala Neira agar bersandar di bahunya.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang