Selamat membaca!
Eitsss! Udah tekan bintang di pojok kiri bawah, belum? Kalau udah, lanjut!
...Neira terus berlari hingga cukup jauh dari restoran. Dia masih syok dengan apa yang matanya lihat tadi. Air matanya masih terus berjatuhan hingga membuat make up nya sedikit berantakan.
"Kenapa gue harus lihat adegan tadi?"tanya Neira mencoba menghapus air matanya.
Dia terus saja berjalan sambil menangis di pinggir trotoar. Tidak peduli jika ada orang yang melihatnya dengan tatapan aneh.
"Gue harusnya nggak dateng," ucapnya lagi.
Pikirannya melayang pada kejadian tadi dimana Keysha yang tiba-tiba mencium pipi Arka. Tidak terbayang oleh Neira jika Keysha akan seperti itu.
"Kenapa gue harus lihat itu sih?! Kenapa?!" tanyanya kesal.
Neira terus saja mengoceh sambil berjalan. Tiba-tiba ia terkejut saat melihat seorang balita yang ada di tengah tengah jalan.
"Itu anak kecil ngapain di sana?" tanyanya.
Dia mencoba menolong anak tersebut dan membawanya ke pinggir. Akhirnya dia berhasil sampai disamping balita itu.
"Hey, kamu kenapa ada di sini?" tanya Neira pada balita tersebut.
"Mamah," ucap balita tersebut.
"Mama kamu di mana?"
"Mamah."
Sepertinya anak ini tidak tahu apa-apa. Neira langsung saja membawa anak tersebut ke pinggir jalan, bahaya jika ia tarus di tengah jalan seperti ini. Untung saja jalan cukup sepi.
Saat akan menarik anak tersebut, tiba-tiba balita kecil itu menghempas tangan Neira dan berlari menuju ke arah trotoar.
"Mamah!" pekik balita tersebut.
Neira yang kaget pun mengejar balita itu, tapi tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan di atas rata-rata itu menabraknya.
"Aaaaa!"
Brugh!
Badan Neira terpental begitu saja sampai kepalanya membentur trotoar. Kepala gadis itu mengeluarkan banyak darah segar.
Dengan sisa kesadarannya, dia mencoba membuka mata meskipun berat. Neira sempat tersenyum saat melihat balita tadi selamat. Syukurlah.
Tubuhnya terasa remuk, dia diam, menangis tak bersuara saat orang-orang mulai berkumpul dan akan membantunya.
"NEIRA!" Dengan mata yang berat, Neira mencoba melihat sekitarnya.
Arka datang dengan wajah yang memerah lalu membawa kepala Neira agar tidur dipangkuannya.
"Per-gi," lirih Neira. Arka tertegun mendengar itu.
"Ra, ini aku Arka," ucap Arka. Tubuhnya bergetar hebat saat melihat kepala Neira yang terus mengeluarkan darah segar.
"Pergi," lirih Neira lagi. Lalu gelap, gadis itu kehilangan kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, mantan!
Teen Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃] FOLLOW DULU, YUK! THANK'S🌻 -cover by @grapicvii- BLURB: "Mulai sekarang kita balikan dan nggak ada penolakan!" -Arka Abyan Abrisam. Kembalinya Arka, membuat Neira menjadi mengingat luka lama. Luka lama yang belum kering, kini...