20 || Double date?

18.8K 1.9K 315
                                    

HAPPY READING AGAINN!
jangan lupa vote dulu sebelum baca;D
.....

Kini Neira sudah siap dengan pakaian sederhananya, malam ini ia akan double date dengan Clara dan Zio. Gadis itu duduk di ruang tamu dan menelpon Arka. Sedangkan Clara sudah mendesaknya agar cepat sampai ke tempat di mana mereka akan double date.

"Ini, Arka kemana, sih!" gerutunya.

Dia terus menelpon Arka hingga dia kesal sendiri. Tak lama kemudian, chat dari Arka masuk.

Pacar❤
|kamu kesana duluan aja
|aku nyusul nanti
|bunda minta anterin aku bentar
|maaf ya. Love you

Neira menghela napas pelan. Kenapa tidak dari tadi saja. Neira pun pergi dengan memesan ojek. Cukup lima belas menit, kini dia sudah sampai disebuah kafe yang cukup bagus.

Neira mulai masuk dan mencari meja Clara dan Zio. Dia mengedarkan pandangannya dan melihat Clara yang melambaikan tangannya. Neira pun menuju ke arah mereka berdua.

"Arka mana?" tanya Zio.

"Dia bilang bunda lagi minta anter. Bentar lagi nyusul kok katanya." Zio mengangguk mengerti.

"Ya udah tunggu aja," ucap Clara membuat Neira mengangguk.

⊰⊹ฺ

Arka mengendarai motornya dengan buru-buru, tujuannya ialah ke rumah Keysha. Arka ingat jika dia sudah berbohong pada Neira, tapi dia harus melalukan ini dulu sekarang. Sampailah dia di rumah Keysha. Arka mengetuk pintunya dan muncullah seorang tua paruh baya. Dia tersenyum pada Arka.

"Malam, Om. Keysha ada 'kan?" tanya Arka. Ya, dia adalah ayahnya Keysha, Tino.

"Iya, ayo masuk," ujar Tino.

Arka pun masuk dan langsung melihat Keysha dengan kaki yang diperban.

"Ya Allah, Key. Ini gimana ceritanya, sih?" tanya Arka berjongkok untuk melihat kaki Keysha.

"Aduh, Ar. Sakit banget!" adunya manja pada Arka.

"Lo sih nggak hati-hati!"

"Mangkanya tadi lo nggak anterin gue pas pulang sekolah. Kan gini jadinya!" gerutu Keysha.

"Ya kan gue anterin Ira tadi."

"Ira mulu lo! Gue itu sahabat lo!"

"Gue tau. Tapi Ira cewek gue!"

"Udahlah tanggung jawab! Anterin gue ke minimarket sekarang," pinta Keysha.

"Gue nggak bisa. Gue ada janji sama Ira," balas Arka.

"Ih, ini semua gara-gara lo, Ar!"

"Lo kok jadi nyalain gue, sih! Lo yang bego, nggak hati-hati!" kesal Arka.

"PAPA, ARKA NGGAK MA—"

"Bego lo, njir! Iya, ayo buruan!" ucap Arka membekap mulut Keysha.

Keysha hanya nyegir saja. "Tapi ini gimana kaki lo? Lo bisa? Gue bawa motor," tanya Arka.

"Ini nggak parah-parah banget, sih. Beberapa hari kedepan juga sembuh," jawab Keysha.

"Gue nggak nanya! Yang gue bingung, lo bisa jalan apa nggak? Gue bawa motor bego!"

"Lo mah ngatain gue bego mulu! Naik mobil gue aja. Lo yang nyetir," ucap Keysha. Arka mengangguk.

Tino pun datang dengan membawa segelas air sirup untuk Arka. Pria paruh baya itu mengernyitkan keningnya.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang