23 || Tired

20.3K 2K 131
                                    

HAPPY READING ALL!🌷

Arka merutuki kebodohannya. Ia terus mengusap kasar wajahnya saat Neira pergi dengan senyuman yang membuat hati Arka merasa tak nyaman.

Benar, seharusnya ia tidak berbohong. Seharusnya ia jujur, toh Neira pasti mengizinkan dia. Arka sadar, jika Neira benar-benar memaafkannya, maka ia janji tidak akan berbohong lagi. Masih memikirkan itu, tiba-tiba Keysha datang dan menyapanya.

"Ar, maaf, ya. Gue kira Neira tau semuanya. Gue cuma minta maaf sama dia karena kemarin lo nemenin gue," ucapnya menjelaskan.

"Gue nggak ngasih tau dia, Key."

"Lagian lo, kenapa nggak kasih tau Neira, huh? Kalau udah kayak gini, gimana? Niat gue cuma minta maaf biar Neira nggak marah sama lo. Tapi, lo nggak jujur sama dia," ocehnya panjang lebar.

Munafik, padahal Keysha senang jika Arka dan Neira seperti ini. Iya, Keysha ingin sekali menghancurkan hubungan Arka. Ia sudah lama menyukai Arka.

Sebenarnya Keysha pindah ke Indonesia bukan karena urusan pekerjaan sang ayah. Tapi, karena ia merengek minta pindah karena ada Arka.

"Ya, gimana lagi. Gue takut Neira marah pas gue jujur buat nemenin lo. Jadi gue bohong sama dia," jawab Arka lesu.

Keysha menepuk bahu Arka. "Nggak apa-apa, kok. Neira pasti maafin lo," ucapnya sok menasihati.

"Gue bener-bener bodoh ngomong kayak tadi pas di kantin. Dia pasti marah banget sama gue."

"Udah nggak usah dipikirin. Neira pasti maafin lo. Dia mungkin cuma butuh waktu," ujar Keysha sok bijak.

Arka mengangguk. "Dia pasti maafin gue 'kan?" tanyanya.

"Iya, dia bakal maafin lo. Udah ah, mending lo fokus sama ulangan bentar lagi." Arka mengangguk.

⊰⊹ฺ

"Halah! Pakek alasan lagi! Udah ah, Nei kesel sama Abang! Nei mau kita sampai di sini, Bang," ucap Neira dramatis.

"Oh, Adekku! Maafkan Abangmu ini. Abang sungguh tak punya waktu untuk mengantarmu pulang," balas Kevin tak kalah dramatis.

Ya, sekarang waktunya pulang dan Neira memaksa Kevin untuk mengantarnya pulang. Tapi Kevin tetaplah Kevin. Ia sangat setia dengan organisasinya.

"Jadi, Abang lebih milih organisasi Abang dari pada Adik Abang yang unyu ini?" tanya Neira memasang wajah imutnya.

"Iyalah!" jawab Kevin cepat. Neira mendengkus, abangnya ini memang tidak mempunyai akhlak.

"Awas ya, Nei bakal ganti password Wi-Fi dan nggak mau kasih tau Abang!" kesalnya.

"Loh, kok gitu sih, Dek? Arka mana Arka? Biasanya juga kalian barengan kayak truk gandeng," ucap Kevin.

Neira terdiam, tidak tahu kah abangnya ini jika dia sedang perang dengan Arka? Jika memang tidak tahu, dia tidak akan menceritakan ini pada Kevin.

"Arka lagi sibuk," balas Neira.

"Arka sama Abang sama-sama sibuk, kenapa kamu malah maksa Abang? Kenapa nggak maksa Arka?" tanya Kevin.

"Kepo banget sih jadi Abang! Udah lah, Nei mau pulang sendiri. Inget ya Bang, password Wi-Fi Nei ganti," ucap Neira lalu pergi begitu saja.

"Ya udah, pulang sono. Gue udah telat rapat. Hati-hati, Sweety!" teriak Kevin.

"Hih, najong!" cibir Neira.

Eh, mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang