34. anak zaman now

2.4K 144 0
                                    

Danil mengerutkan keningnya dikala melihat putra keduanya sedang tidur di sofa tamu sambil senyam-senyum sendiri melihat kedepan layar heandpone miliknya.

"Ma, Ga, Aksa kenapa?" Tanya Danil yang baru saja pulang kerja. Dia mencicipi puding lembut buatan Intan, istrinya.

"Biasa, Pa. Lagi di mabuk asmara." Jawab Arga, dengan mata fokus menatap layar pipih di depannya.

"Sama siapa, Ga?" Tanya Intan, mulai kepo. Dia membawa 4 gelas coklat hangat yang dia letakkan di atas nampan ke meja makan.

"Mona, adik kelas Arga dan Aksa." Jawab Arga, sambil memiringkan heandponenya.

"Iya, tembak. Ayo maju, kejar." Seru Arga, heboh sendiri.

"Anaknya Dokter Bram sama Dokter Riska?" Tebak Danil yang di balas anggukan kepala oleh Arga.

"Cewek yang pernah main kesini itu?" Tanya Intan, memastikan.

"Iy..."

"Yah, mati. Mama sama papasih," Omel Arga, sambil menekuk wajahnya.

"Aku ke kamar dulu, mau mandi." Arga melenggang pergi begitu saja, meninggalkan kedua orang tuanya yang saling tatap.

"Lah, dia marah, Ma." Celetuk Danil, sambil menggelengkan kepalanya.

"Wih, puding. Siapa yang buat?" Aksa mulai memakan pudingnya dengan tenang. Heandponenya yang berdering mengalihkan perhatiannya.

"Iya, sayang?"

Aksa melenggang pergi begitu saja. Hal itu membuat Danil dan Intan geleng-geleng kepala.

"Dasar anak muda sekarang." Danil dan Intan kompak menggelengkan kepala mereka ketika melihat kedua anaknya yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

🔹🔹🔹

Mona tersenyum senang dikala mendengar suara sayang yang keluar dari bibir Aksa.

"Kak...," Sapa Mona, sambil menggigit ujung bibirnya.

"Iya, sayang?" Panggilan sayang yang Aksa berikan membuat Mona ingin meloncat dari lantai dua rumahnya.

"Mau nanya, makanan kesukaan Kak Karel apa?" Dara yang berada di teras rumah Mona, menanti tidak sabar jawaban Aksa.

"Ngapain nanya gitu?" Sinis Aksa.

"Itu, anu..."

"Aku cemburu. Jangan tanya perihal laki-laki lain kepadaku, jika kamu tidak ingin laki-laki itu mati karena korban kecemburuanku." Tegas Aksa.

"Ini bukan aku yang nanya, tapi Kak Dara." Jelas Mona, takut. Dia takut jika Aksa kembali pergi darinya.

"Apapun alasannya, jangan lakuin itu. Kali ini aku jawab, tapi lain kali jangan membuat aku cemburu dengan kamu bertanya perihal lelaki lain kepadaku. Karel suka sama Bubur kacang hijau." Jawab Aksa, akhirnya.

Mereka terus mengobrol, membiarkan Dara menjadi obat nyamuk dan saksi kemesraan mereka berdua.

🔹🔹🔹

Aksa dan Arga pagi ini di buat muntah-muntah oleh mamanya hanya karena di suruh minum teh jahe hangat yang di padukan dengan madu.

"Pagi-pagi tuh harusnya mama nyiapin jus, bukan teh jahe hangat." Protes Aksa, dia mengelap sisa cairan teh jahe buatan mamanya yang menetes di bawah bibirnya.

AKSA ( Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang