Bima
Gue tunggu lo di gedung tua dekat area balap.
Aksa yang baru saja bangun tidur mengambil heandponenya dengan malas ketika mendengar notiv pesan masuk. Dia mengerutkan keningnya. Tumben sekali musuh bebuyutannya mengirim pesan kepadanya.
Dengan malas, Aksa masuk kedalam kamar mandi. 15 menit berlalu, Aksa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang hanya mampu menutupi sebagian dari tubuhnya. Aksa mengenakan celana panjang berwarna coklat susu, serta jaket tebal berwarna putih.
Aksa bersenandung kecil ketika menuruni anak tangga rumahnya. Sayup-sayup dia mendengar suara abangnya di samping rumah.
"Pagi Ma, Pa. Bang Arga mana?" Tanya Aksa, sambil mengambil roti gandum yang sudah berisi selai coklat di atas meja makan.
"Abang kamu tuh ribet ngurus kucing sambil senyam-senyum. Aneh banget loh Sa kelakuan dia pagi ini." Intan berkidik ngeri ketika mengingat sikap putra pertamanya tadi.
"Biar aku lihat." Baru saja Aksa ingin beranjak dari kursinya, papanya mulai angkat bicara.
"Habisin roti kamu dulu, terus kamu mau kemana pagi-pagi begini udah rapi banget?" Tanya Danil yang di balas senyuman oleh Aksa.
"Biasa anak muda. Kebetulan perutku udah kenyang. Aku nyusul Abang bentar." Aksa berjalan menghampiri Arga yang sedang mengasih makan kucing yang Aksa temukan kemarin pagi.
"Sejak kapan Abang suka sama kucing?" Tanya Aksa. Dia berdiri di belakang Arga.
"Beberapa bulan lalu. Oh ya Sa, kata mama kemarin lo nemu kucing ini di depan rumah? Kucingnya buat gue ya?" Tanya Arga, antuasias.
"Enak aja, kucing ini mau aku kasihin ke Mona. Tuh bando kalung kucing itu ada inisialnya huruf M. Pas dengan nama Mona." Aksa ikut berjongkok di samping Arga.
"Ini kucing punya Mutiara pacar gue. Kucing dia hilang kemarin, dan bando kalung yang berinisial M adalah singkatan dari Mutiara." Aksa melotot kearah Arga.
"Sejak kapan lo punya pacar? Terus kok bisa kucing pacar lo ada di depan rumah kita? Gak masuk akal." Aksa mengusap lembut bulu kucing putih di depannya.
"Karena rumah dia ada di sebelah kanan rumah kita." Jawab Arga, santai.
"Berarti tetangga baru kita yang lagi pindah kemarin...."Aksa menggantungkan ucapannya. "Pantas aja lo senang banget waktu tetangga kita yang dulu pindah. Ternyata oh ternyata."
"Heee..., Berarti boleh kucing ini buat gue?" Tanya Arga, penuh harap.
"Apa boleh buat? Kucing ini katanya punya pacar lo, yaudah buat lo. Gue mau pergi dulu." Aksa berdiri, dia menyugar rambutnya kebelakang.
"Mau kemana lo?" Tanya Arga, sambil menatap punggung Aksa.
"Biasa, ngapel." Kekeh Aksa, yang di balas dengusan oleh Arga.
🔹🔹🔹
"Eh sayang, katanya pacar Dara lebih muda setahun dari dia ya?" Tanya Riska kepada Mona yang sedang menggigit ayam gepreknya.
"Emang mereka udah pacaran?" Bukan jawaban yang Riska dapat, tapi malah pertanyaan balik dari putrinya.
"Udah, malah cowoknya Dara kemarin datang langsung ke rumah Dara. Dia mau minta restu Om sama Tante kamu." Jawab Riska, yang langsung membuat Mona terbengong. Rupanya kakak kelasnya itu gerak cepat juga.
"Mantap, keren banget." Puji Mona kepada kakak kelasnya.
"Apanya yang mantap? Umurnya pacar Dara di bawah Dara satu tahun?" Ulang Riska.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA ( Complite)
Teen FictionAKSA LEONALD!! Cowok itu memiliki arti sebuah mata. Seperti artinya yang sangat indah, Aksa Leonald adalah cowok tampan yang memiliki sejuta pesona. Aksa memiliki kegemaran yang tidak semua orang tahu, yaitu melukis. "Kata orang cinta itu indah, tap...