1.Cowok menyebalkan

12.4K 338 5
                                    

Di teras rumah mewah berbentuk minimalis, berdiri pemuda tampan yang masih mengenakan seragam osis. Bibirnya tertarik keatas, seakan mengisyaratkan sebuah kebencian.

Kaki jenjang pemuda itu masuk kedalam rumah yang sudah hampir 17 tahun ini dia tempati.

Tuk..., Tuk.., Tuk..

Suara derap kaki itu mengusik kedamaian tiga orang yang sedang duduk di kursi ruang tamu.

"Aksa....!!" Panggil seorang lelaki paruh baya dengan sangat keras. Hingga terdengar seperti sebuah bentakan.

Aksa yang sudah berada di tengah-tengah anak tangga langsung menghentikan langkah kakinya. Dia terdiam mematung tanpa mau menolehkan wajahnya.

"Bagus jam segini baru pulang!! Mau jadi apa kamu, hah??" Suara itu semakin keras terdengar. Aksa hanya terdiam tanpa mau membalas ucapan yang terlontar dari bibir papanya.

"Saya itu sekolahin kamu bukan untuk menjadikan kamu berandalan seperti ini. Lihat abang kamu....."

"Kita beda." Setelah berkata seperti itu, Aksa semakin mempercepat langkah kakinya. Dia masuk kedalam kamarnya yang di dominasi oleh warna hitam.

Brak...

Suara pintu yang di tutup dengan sangat keras, membuat siapa pun yang mendengarnya akan memejamkan kedua matanya.

"Aksa....!! Dengerin papa bicara." Teriak Danil dari bawah. Aksa hanya diam. Dia seakan menulikan telinganya.

🔹🔹🔹

Hari ini adalah hari dimana SMA tunas bangsa mengadakan MOS kedua untuk acara penyambutan siswa-siswi yang akan gabung di sekolah mereka.

Diatap gedung sekolah, Aksa tengah menatap jalanan ibu kota yang sangat padat oleh kendaraan. Dia malas untuk mengikuti kegiatan MOS yang baginya tidaklah penting. MOS yang seharusnya untuk belajar, sekarang di jadikan sebuah ajang balas dendam. Dulu saat mereka pertama masuk sekolah dan mengikuti MOS, mereka di kerjai habis-habisan oleh kakak kelas mereka. Dan sekarang saatnya mereka membalas dendam terhadap kakak kelas mereka kepada adik kelas mereka.

Arga Leonald!! Saudara kembar Aksa itu sedang sibuk membantu mengurus kegiatan MOS pada pagi hari ini. Karena dia adalah ketua osis.

Tab..., Tab..., Tab....

Aksa mendengar suara langkah kaki seseorang mendekat kearahnya. Bukannya berdiri dan melihat siapa yang datang, Aksa justru terdiam dengan mata menatap lurus kedepan.

"Huss...., huss...., Kak Aksa bukan?" Tanya cewek cantik kepada Aksa. Cewek itu memakai topi dari kardus di kepalanya. Aksa hanya diam. Dia tidak menjawab pertanyaan dari cewek itu. Boro-boro menjawab, menoleh saja tidak.

"Maaf, nama kakak Aksa bukan?" Tanya cewek itu sekali lagi. Sambil mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.

Bukannya menjawab, Aksa malah berjalan pergi, melewati cewek itu begitu saja.

"Woyy!! Gue itu nanya baik-baik. Tapi respon lo bikin gue muak tahu gak?!" Teriak cewek itu marah. Aksa menghentikan langkahnya, lalu dia berbalik menghadap cewek yang sama sekali tidak dia kenal.

Cewek itu maju. Berdiri tepat di depan Aksa. Matanya melirik tag name yang berada di seragam putih Aksa.

"Minta tanda tangan." Ucap cewek itu sambil menyodorkan kertas putih kosong kepada Aksa. Mata Aksa menatap kertas itu sambil manaikkan satu alisnya. Seakan tahu dengan apa yang Aksa fikirkan, cewek itu pun menjelaskan.

"Perintah dari kak Arga."

Aksa tersenyum sinis kepada cewek itu. Lalu dengan seenaknya dia melenggang pergi begitu saja.

AKSA ( Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang