38.gara-gara Corona

2.1K 134 2
                                    

Semua sekolah di liburkan karena wabah virus Corona yang mulai menyebar keseluruh Indonesia. Tidak hanya di luar negeri saja yang terkena virus itu, di Indonesia sebagai orang juga sudah terkena dampak virus mematikan yang katanya belum ada obatnya.

Taman kota sangat sepi, biasanya jika hari libur seperti ini pasti banyak sekali anak-anak, ibu-ibu, atau remaja yang sedang bermain, berolahraga, atau sekedar duduk-duduk santai.

Mona masuk kedalam Minimarket yang sangat sepi. Dia mengambil sebotol pocarisweet dari dalam lemari pendingin.

"Mbak, kok tumben ya minimarket jam segini sepi? Biasanya udah ramai." Tanya Mona, kepada kasir minimarket.

"Iya mbak, gara-gara Virus Corona orang-orang jarang ada yang belanja, bahkan kemarin saat saya pulang dari minimarket, jalanan terlihat sepi, tidak mancat seperti biasanya." Mona mengangguk, dia membenarkan apa yang kasir itu katakan.

"Gara-gara Virus Corona semuanya jadi terbengkalai." Ucap Mona, sambil menyodorkan uangnya kepada kasir. Setelah kasir menerima uangnya, Mona berjalan keluar dari minimarket.

Mona membuka mulutnya disaat melihat Arga dan cewek cantik masuk kedalam Minimarket.

"Hayo ketahuan." Mona menunjuk Arga dan cewek itu dengan bibir tersenyum.

"Maaf, anda terciduk." Ucap Mona, membuat cewek itu gugup. Arga menatap Mona dengan alis terangkat.

"Bukannya stay home, eh malah keluyuran kesini. Awas mbak, kena Corona entar." Balas Arga, santai. Hal itu membuat Mona mendengus.

"Maaf ya Kak Arga, kakak ipar aku tersayang, hidup itu udah ada yang ngatur. Gak perlu kena Virus Corona, orang tidur aja bisa mati." Mona berkata dengan bangga. Dia meneguk minuman pocarisweetnya dengan santai. Terbanding terbalik dengan cewek di depannya.

"Hallo kakak cantik, nama gue Mona. Lo siapa?" Mona mengulurkan tangannya, cewek itu menjaba tangan Mona dengan ragu.

"Gue gak terinfeksi virus Corona kok, jadi salaman sama gue itu aman." Arga memutar kedua bola matanya jengah ketika mendengar kembali suara menyebalkan Mona.

"Namanya Mutiara, dia pacar gue. Kalau gitu kita permisi. Mau beli minum, haus."bArga menarik tangan Mutiara masuk kedalam Minimarket.

"Kok dia imut banget ya? Kayaknya umur dia di bawah gue." Gumam Mona, ragu.

🔹🔹🔹

Pagi ini Intan terus mengoceh gara-gara Aksa membawa pulang kucing yang berwarna putih masuk kedalam rumahnya.

"Pokoknya mama gak mau kucing itu ada disini. Kamu tahu gak sih, Sa? Kalau bulan ini lagi maraknya Virus Corona. Kalau kucing itu membawa dampak negatif di rumah kita bagimana?" Aksa memeluk kucing itu, kadang dia menciumnya. Ucapan mamanya dia anggap sebagai angin lalu.

"Aksa..., yaampun nak. Buang jauh-jauh kucing itu." Intan berteriak nyaring, hingga membuat Danil yang sedang mengerjakan tugas kantornya terganggu.

"Mama ini kenapasih? Pagi-pagi udah ngomel-ngomel sama anak." Tegur Danil, dia mendekati anak dan istrinya.

"Itu, Pah. Aku tadi nemu kucing ini di depan rumah, aku bawa masuk, eh mama marah-marah." Adu Aksa, hal itu membuat Intan mendengus.

"Nanti kalau kita semua kena Virus Corona gara-gara kucing itu bagimana?" Tanya Intan kepada anak dan suaminya.

"Gak akan, itu kayaknya kucing yang terawat. Dilihat dari kalung yang dia pakai." Danil menyentuh kalung kucing itu.

AKSA ( Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang