Karel terkejut di saat dia baru keluar dari apartemen dan mendapati Arga tengah berdiri dengan punggung bersandar di dinding apartemennya.
"Ngapain lo malam-malam keapartemen gue?" Sinis Karel, dia menatap Arga dengan tatapan datar.
"Aksa mana?" Tanya Arga thu the poin.
"Gak tahu, minggir, gue sibuk." Sentak Karel, dia mencoba mendorong bahu Arga agar menyingkir dari hadapannya.
"Aksa, Aksa...." Teriak Arga, dia menerobos masuk kedalam apartemen Karel.
"Woy, sopan dikit napa kalau bertamu ke apartemen orang!" Bentak Karel, marah.
"Aksa, dimana lo?!" Teriak Arga, dari ruang tengah apartemen Karel.
"Mau ngapain lo nyari gue?" Sinis Aksa, tidak suka. Arga langsung menghampiri Aksa dan menarik tangannya keluar dari apartemen Karel.
"Apa-apaan lo? Kalau mau pulang, pulang sendiri!" Tolak Aksa, langsung.
Tanpa mau melepaskan pergelangan tangan Aksa, Arga malah mempererat dan menarik tangan adiknya keluar dari apartemen Karel.
"Arga woy..." Teriak Karel yang tidak Arga hiraukan. Arga mendorong Aksa masuk kedalam mobil putih miliknya.
Aksa terus berdebat dengan Arga di dalam mobil. Mereka berdua sama-sama egois.
Dengan marah, Aksa menginjak rem dan merebut alih setir Arga. Aksa mencoba menghentikan mobil Arga.
"Lo gila, Sa?! Kita bisa mati nanti!!" Bentak Arga, yang tidak Aksa perdulikan.
"Sa, Woy, sadar Sa! Kita nanti bisa kecelakaan." Sentak Arga, dia mencoba menyadarkan fikiran gila adiknya.
"Gue gak perduli." Putus Aksa, kekeh pendirian untuk memperhentikan mobil Arga.
"Aksa....!!" Bentak Arga, sambil memejamkan matanya ketika mobil yang dia dan Aksa tumpangi keluar dari jalur. Mobil mereka menabrak rambu-rambu lalu lintas. Polisi sudah mengerumuni mobil putih yang Arga kendarai. Akhirnya jalan ibu kota mengalami kemancetan total.
Tubuh Aksa dan Arga dibawa ambulance ke rumah sakit. Tidak lupa mobil polisi pun ikut mengawal dan mengantar kedua remaja itu yang sudah tidak sadarkan diri ke rumah sakit.
🔹🔹🔹
Intan dan Danil berjalan terburu-buru menyusuri koridor rumah sakit. Mereka berdua sangat panik ketika polisi menelepon mereka dan memberi tahu bahwa kedua putranya masuk kedalam rumah sakit. Sebenarnya mereka hanya panik jika Arga kenapa-napa. Kalau Aksa sih ya bodoamat.
"Permisi Pak, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Intan kepada polisi yang menjaga ruang UGD tempat Aksa dan Arga berada sekarang.
"Apa ibu orang tua pasien?" Tanya polisi yang memiliki badan gembul.
"Iya, saya mamanya pak." Jawab Intan, cepat.
"Anak ibu masih ada didalam. Kami permisi, mohon bapak ikut saya untuk menangani kasus kecelakaan kedua putra bapak." Suruh polisi itu.
Dua polisi itu pergi bersama Danil. Sedangkan Intan, dia menangis dengan perasaan khawatir.
Kaki jenjang Intan tidak berhenti berjalan. Dia terus mondar-mandir di depan pintu UGD. Kabar kedua putranya masih saja belum dia dapatkan.
Hampir 2 jam, tapi dokter atau pun suster belum juga keluar dari ruang UGD. Intan tidak henti-hentinya berdoa, semoga kedua putranya baik-baik saja. Terutama Arga. Tapi jika sampai Aksa kenapa-napa, bisa mati dia dimarahi mama mertuanya.
Ceklek....
Pintu ruang UGD terbuka. Sang dokter keluar dengan wajah lelah. Tidak mau melewatkan kesempatan ini begitu saja, Intan langsung berlari dan menghampiri sang dokter.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA ( Complite)
Fiksi RemajaAKSA LEONALD!! Cowok itu memiliki arti sebuah mata. Seperti artinya yang sangat indah, Aksa Leonald adalah cowok tampan yang memiliki sejuta pesona. Aksa memiliki kegemaran yang tidak semua orang tahu, yaitu melukis. "Kata orang cinta itu indah, tap...