41.Restu

2K 141 2
                                    

"Mona, bangun sayang. Ada paket buat kamu." Teriak Riska yang sudah rapi dengan baju kerjanya.

Dengan malas Mona beranjak dari tempat tidurnya yang sangat nyaman. Kasurnya sangat posesif, dia seakan melarang Mona untuk beranjak dari situ.

"Kenapa sih, Ma? Pagi-pagi udah teriak-teriak." Bram menghampiri istrinya yang sedang berdiri di depan pintu.

"Tuh ada paket buat anak papa yang kalau tidur kayak kebo. Sulit banget kalau suruh bangun." Riska melirik putrinya yang baru saja menuruni tangga.

"Buat saya?" Tanya Mona kepada kulir barang yang masih muda.

"Mbak Mona?" Mas kulir itu menatap wajah bantal Mona yang masih berantakan.

"Iya, saya sendiri." Jawab Mona, sambil menggaruk rambutnya.

"Ini ada paket buat Mbak Mona. Silahkan tanda tangan disini." Mona menandatangani buku yang Mas kulir itu sodorkan.

"Kalau begitu, saya permisi." Mas kulir itu pergi. Mona menatap paket tipis yang berada di tangannya dengan malas.

"Dari siapa sih?" Tanya Mona pada dirinya sendiri.

"Dari siapa, Mon?" Tanya Riska, kepo.

"Entah, aku mandi dulu." Mona berlari menaiki tangga rumahnya. Dia ingin segera mandi, tapi kotak di depannya membuat dirinya penasaran.

Mona naik ke atas tempat tidurnya. Dia membuka paket itu dengan gerakan ragu. Setelah melihat isinya, Mona langsung mengembangkan senyumnya.

"Yes, tiket bioskop Mariposa." Mona memeluk tiket itu, lalu dia mengambil note kecil yang berada di dalam paket.

Dear, Mona sayang.

Aku akan menjemput kamu siang nanti. Kita akan nonton film yang diambil dari novel kesukaan kamu.

From, Aksa.

Mona langsung loncat dari tempat tidurnya. Akhirnya pacar cueknya itu bisa romantis.

🔹🔹🔹

Intan tidak henti-hentinya memuji masakan Mutiara yang sangat enak. Gadis mungil itu datang ke rumah keluarga Leonald dengan membawa rantang makanan.

"Andai Tante punya anak perempuan. Pasti setiap pagi ada yang menemani Tante masak." Ucap Intan, disela-sela makannya.

"Tenang, Ma. Bentar lagi mama punya anak perempuan. Tuh Bang Arga mau ngelamar Mutiara." Celetuk Aksa, yang langsung di beri pelototan mata oleh Arga.

"Oh, jadi kalian pacaran? Sejak kapan?" Tanya Intan, antusias.

"Sejak aku ikut lomba olimpiade MIPA di Bandung. Dan kebetulan Mutiara juga ikut lomba disana." Jawab Arga, santai.

"Sama-sama lomba MIPA?" Tanya Danil. Dia tertarik dengan percakapan anak dan istrinya.

"Tidak, waktu itu Mutiara ikut lomba sastra. Dia ikut lomba nulis dan baca puisi." Jawab Arga, sambil menatap wajah Mutiara.

"Wih, ceritanya getaran cinta ketika ikut lomba?" Goda Aksa.

"Maaf Om, Tante, Kak Aksa, Kak Arga, aku pulang dulu. Nanti aku di cariin mama sama papa." Mutiara beranjak dari posisi duduknya. Dia meremas rok-nya dengan ekspresi wajah gugup.

AKSA ( Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang