"Jimin, apakah kau mau menikah denganku?"
Pria mungil itu pun tertawa di tempatnya. Sudut bibirnya ikut tertarik ke atas, ia melirik penampilan Pria di depannya mulai dari atas kepala hingga ujung kakinya, lalu Jimin memberikan tatapan meremehkan ke arah Jungkook.
"memangnya apa yang kau punya hingga kau berani melamarku, kau tahu kan kalau aku ini sudah punya kekasih?"
Jungkook mengangguk. Tentu saja ia tahu tentang hal itu. Jangankan informasi besar tentang pria mungil itu , bahkan informasi kecilnya saja Jungkook tahu. Itu karena Jungkook sudah cukup lama memperhatikan Jimin dari kejauhan.
"aku punya banyak uang. Ayahku adalah seorang konglomerat. Aku tahu kau pasti meragukanku karena usiaku masih sangat muda tapi tak perlu khawatir tentang hal itu karena aku sudah cukup mapan untuk bisa membuatmu bahagia, jadi kumohon terimalah lamaranku ini."
Jimin mengangguk kecil namun tidak lama setelah itu ia kembali berbicara. "apakah orang kaya sepertimu selalu berpikiran bahwa semua apa yang kau inginkan bisa kau tukar dengan uang?"
"t-tidak, b-bukan begitu Maksudku. Aku hanya berpikir jika orang sepertimu pasti ingin menikah dengan pria yang kaya, bukan? Aku dengar Taehyung pernah melamarmu tapi kau menolaknya karena kekasihmu itu masih belum cukup mapan untuk membiayai kehidupan mewahmu, kan?"
Jimin menyeringai, pria ini sungguh memerhatikan apapun yang ada pada dirinya. Jimin jadi berpikir apa jangan-jangan pria di depannya ini juga tahu warna pakaian dalam yang
ia kenakan malam ini? Kalau benar begitu maka sudah di pastikan pria itu adalah seorang stalker."katakan apa pun yang kau inginkan, aku pasti akan memberikan semuanya padamu."
Jungkook mengenggam tangan Jimin, mengelusnya dengan lembut. Berniat Menyalurkan semua perasaan sayangnya itu lewat sentuhan agar Pria mungil di depannya ini luluh dan mau menerima lamarannya.
Ini adalah kali ketiganya mereka berdua bertemu. Pertemuan pertama mereka di awali dari ketidak sengajaan, dan yang kedua Jungkook langsung mendatangi pria itu secara langsung di tempat kerjanya.
Jimin yang pada awalnya tidak mengenal Pria itu tentu saja langsung di buat ketakutan. Karena selama ini Jungkook selalu mengikuti Jimin ke manapun pria itu melangkahkan kakinya. Lebih mirip seperti penguntit daripada orang yang mengagumi, namun Jimin bisa bernafas lega saat tahu maksud Jungkook yang ternyata hanya ingin mengajaknya berkenalan.
"aku akan mempertimbangkannya. Jadi tolong beri aku waktu." ucap Jimin sambil menatap lekat wajah Jungkook.
" baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu sampai kau siap menikah denganku."
Jimin tersenyum tipis lalu tidak lama setelah itu ia pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Jungkook sendirian di restoran mewah, tempat mereka bertemu malam itu.
🐯💜🐥
Taehyung tampak gelisah, sejak tadi ia terus mondar-mandir di dalam kamar kekasihnya . Bukan apa-apa tapi tadi sebenarnya Taehyung sempat melihat sebuah mobil mewah terparkir di depan rumah Jimin.
Hal itu membuat Taehyung emosi bukan kepalang. Apa-apaan kekasihnya ini, bukannya duduk manis di rumah dan menunggunya pulang kerja, ia malah keluyuran dengan pria lain di luar sana.
Jimin memutar bola matanya jengah saat melihat pria yang berbaring di atas ranjangnya. Taehyung tidak mengenakan atasan dan juga raut wajah
kekasihnya itu sangat datar. Mungkin pria itu sedang marah dengannya tapi Jimin memilih untuk tidak ambil pusing , lagipula sekarang Pria itu bukan lagi prioritas utamanya melainkan sudah ada Jungkook si anak konglomerat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap Revisi
FanfictionJimin adalah istri yang sempurna di mata Jungkook, cantik dan juga sangat populer. Namun berkat popularitas yang di raihnya itu membuat Jimin justru jadi kurang memperhatikan Jungkook dan juga rumah tangga mereka. Sanggupkah Jungkook membuat Jimi...