" iya bu, baiklah aku akan pulang".
Jimin bisa mendengar dengan jelas bagaimana suara ibu Jungkook dari seberang sana yang sepertinya begitu khawatir dengan kondisi dan di mana posisi putranya saat ini, diam-diam di dalam hatinya Jimin merindukan sosok ibu mertuanya itu walaupun bisa di katakan sebelumnya mereka tidak terlalu akrab bahkan lebih terkesan seperti orang asing di bandingkan pasangan ibu mertua dan juga menantunya.Setelah selesai menelfon, Jungkook kemudian kembali melanjutkan sarapan paginya. Sementara dari seberang meja Jimin terus memerhatikan bagaimana raut wajah Jungkook yang sedikit banyaknya terlihat aneh di matanya, awalnya Jimin ingin bertanya apakah keadaan Jungkook baik-baik saja namun dengan segera pertanyaannya itu ia telan bulat-bulat begitu melihat senyuman manis tercipta di wajah tampan Jungkook.
Jungkook meletakkan piring kotornya di wastafel, mencuci tangannya kemudian kembali duduk di kursi seberang Jimin.
" Apa kau sungguh akan baik-baik saja jika ku tinggalkan sendiri?" Jimin menganggukkan kepalanya setelah sebelumnya tangan mungilnya meraih satu gelas penuh berisi air putih dan meneguknya pelan-pelan hingga tandas. Setelahnya Jimin kemudian mendongakkan kepalanya menatap wajah Jungkook, bisa Jimin lihat jika pria itu begitu mengkhawatirkannya."aku bukan anak kecil lagi jika kau lupa, aku pasti bisa menjaga diriku sendiri, jadi pergilah. Sepertinya ada hal penting yang akan ibu katakan padamu." ucap Jimin sambil tersenyum manis yang kemudian di sambut Jungkook dengan satu elusan tangannya yang kini menyambangi pucuk kepala Jimin. Sedikit banyaknya Jungkook merasa bersyukur karena Jimin yang sekarang bukan lagi Jimin yang dulu, yang begitu enggan berinteraksi dengannya. Jimin yang sekarang begitu berbeda, perhatian dan juga lebih sering teraenyum padanya, sungguh hal itu membuat Jungkook semakin jatuh cinta dengan sosok pria mungil yang kini duduk di hadapannya.
" Baiklah,kalau begitu aku akan pulang. Tapi kau harus mengingat pesanku ini baik-baik, jangan pernah membuka pintu untuk orang asing dan Jangan pernah sekali-sekali keluar sendirian. aku akan kembali malam nanti jadi jaga dirilah baik-baik, kau mengerti kan?" satu anggukan sebagai bukti Jimin menyanggupi apa yang Jungkook katakan padanya. Lagipula Jimin juga takut, ia tidak ingin kejadian sebelumnya kembali terjadi lagi padanya, Jimin benar-benar merasa trauma untuk hal itu jadi ia pastikan tidak akan melakukan apa yang Jungkook larang untuk ia lakukan.
🌸🌸🌸
Setelah mereka berdua selesai sarapan pagi, Jungkook kemudian pamit pulang pafa Jimin. Pria mungil itu hanya bisa menganggukkan kepalanya mengingat ia masih benar-benar canggung jika terus membalas pertanyaan yang Jungkook lontarkan padanya.
Jungkook sudah hampir menghilang di tikungan tapi dengan cepat ia kemudian kembali. Nampaknya ada hal penting yang lupa Jungkook beritahukan pada Jimin oleh karena itu disinilah ia sekarang, menghentikan tangan mungil Jimin yang tadinya sudah hampir menutup pintu apartemennya. Reaksi Jimin tentu saja kager bukan main, sebenarnya apa yang ingin Jungkook katakan padanya? kenapa Jungkook sampai rela berlarian seperti itu, sebenarnya seberapa pentingnya hal yang ingin Jungkook katakan padanya?
hmm, entahlah Jimin tidak ingin menebaknya. Ia tidal ingin salah lagi kali ini." Hah..hah..tunggu dulu. Aku hampir saja melupakan hal ini tapi bisakah kita dinner malam nanti? tidak perlu khawatir aku sudah memesan tempatnya, jadi kau hanya perlu bersiap-siap dan aku akan menjemputmu nanti malam, ok?"
Awalnya Jimin sempat melongo mendengar apa yang Jungkook katakan padanya namun sebisa mungkin ia langsung kembali pada posisinya dan menutup rapat mulutnya. Ini hanyalah bagian dari reaksi Jimin yang seringkali berlebihan bila itu berhubungan dengan Jungkook. Entahlah tapi akhir-akhir ini Jimin merasa ia berubah menjadi pria yang konyol dan hal itu hanya ia lakukan bila ia sedang berada di dekat Jungkook. Apa mungkin ini semua terjadi karena Jimin mulai membuka hatinya untuk Jungkook? jika memikirkan hal-hal seperti itu terus-menerus yang ada pipi Jimin langsung memerah, benar-benar memalukan sekali dirinya ini. Semoga saja Jungkook tidak melihatnya. Jimin malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap Revisi
FanfictionJimin adalah istri yang sempurna di mata Jungkook, cantik dan juga sangat populer. Namun berkat popularitas yang di raihnya itu membuat Jimin justru jadi kurang memperhatikan Jungkook dan juga rumah tangga mereka. Sanggupkah Jungkook membuat Jimi...