20.can i start to love you?

2.5K 232 64
                                    



Jungkook tidak membawa jimin pulang ke rumah mereka.Melainkan jungkook membawanya ke apartemen miliknya.Dulu sebelum ia menikah dengan jimin,jungkook sudah membeli apartemen itu.Dan kebetulan sekali saat ini ia bisa menggunakannya.Sejak awal ia membeli apartemen ith,jungkook belum pernah menempatinya.Jadi biarlah kali ini jimin yang akan menempatinya.lagipula ia juga khawatir bila jimin tetap Bersikeras i
Untuk tinggal di apartemennya.bagaimana kalau taehyung melakukan hal buruk pada jimin.Jselain khawatir dengan jimin,jungkook juga khawatir dengan anak yang ada di dalam rahim jimin.Mungkin saja kan itu adalah anaknya?tidak adq yang tahu kepastiannya,kecuali jika anak itu lahir barulah mereka akan memastikannya.

"jungkook-ah,apa benar aku boleh tinggal di sini...???"
A-aku bisa pulang ke apartemenku kok.Aku pasti bisa mencegah taehyung untuk berbuat jahat padaku,tidak perlu mengkhawatirkan aku.Ok,Jadi biarkan....
Bibir jimin di bungkam oleh bibir jungkook.Hanya berselang beberapa detik saja,kemudian jungkook langsung melepaskannya.Mata jimin berkedip-kedip.Membuat jungkook jadi tidak tahan untuk mencubit pipi chubby jimin.Jimin jadi semakin terlihat menggemaskan semenjak ia hamil.

"Ssttt..memangnya kau pikir kita ini apa...???''Apa kau lupa kalau kita ini masih sepasang suami istri,hmm...???"
Jimin menundukkan kepalanya.Tiba-tiba saja ia jadi merasa bersalah pada jungkook.Tidak seharusnya ia memperlakukan jungkook dengan buruk,.Apalagi dari awal pria itu menikahinya karena begitu mencintai dirinya.

"ayo tegakkan wajahmu,apa kau bermaksud menghalangi pandanganku untuk menikmati pemandangan yang indah ini...???"Jungkook mengatakannya sambil memegang kedua pipi jimin.Mengelusnya dengan lembut.Penuh kasih sayang.Membuat air mata jimin seketika berjatuhan.Ia hanya merasa begitu berdosa karena selama ini telah menyia-nyiakan pria sebaik dan setulus jungkook.

"mengapa kau tidak membenciku saja.Kenapa kau malah baik padaku.Bukankah selama ini aku sudah berbuat jahat padamu.Kenapa kau tidak membenciku jungkook-ah,kenapa?
Hiks..HIKs..."

"kenapa aku harus membenci orang yang aku cintai.bukankah jika aku melakukan hal itu,maka sama saja aku menyakiti diriku sendiri."

"t-tapi jungkook-ah,aku...
Jungkook meletakkan jari telunjuknya di bibir jimin.Mencegah pria mungik itu agar tidak lagi meneruskan apa yang akan ia katakan.

"sudahlah,yang terpenting saat ini adalah dirimu.Kau harus tetap sehat.agar bayimu kelak terlahir Dengan sehat juga.Nah sekarang ayo kita makan.Tadi aku sudah memesan semua makanan yang ingin kau makan.jadi makanlah yang banyak,ok...???"jungkook menghapus air mata jimin.Lalu mengenggam tangan jimin.Membantunya berjalan ke meja makan.Sesampainya mereka di meja makan,jungkook menyiakan semua peralatan makan untuk jimin.Mulai dari sendok,piring dan juga gelas.yang tidak lupa ia bersihkan kembali sebelumnya.Jungkook melakukan ini semua agar peralatan makan yang jimin gunakan higienis.ia hanya tidak ingin jimin jadi salah makan,atau yang lebih parahnya lagi sakit perut.apalagi saat ini jimin tidak sendiri,melainkan sudah ada bayi di dalam perut istrinya itu.maka semua makanan yang jimin konsumsi haruslah sehat dan bersih.

🌻🌻🌻

selesai makan malam,jungkook Langsung
Membawa jimin masuk ke dalam kamar.Ia hapal betul jika pria mungil itu sudah mengantuk.Karena sepanjang mereka berbincang,jimin selalu saja menguap.oleh karena itu jungkook memilih untuk tidak meneruskan perbincangan mereka.

"jungkook-ah,apakah ibu tahu kalau malam ini kau akan menginap di sini...???"jungkook mengangguk.Tentu saja ia sudah memberitahu ibunya.Namun soal bersama siapa ia menginap,jungkook tidak memberitahukannya pada ibunya.Karena jungkook takut jika ibunya akan marah jika tahu saat ini ia sedang bersama jimin.Pria yang selama ini memperlakukan putranya dengan buruk.

"tentu saja aku memberitahu ibu.memangnya kau pikir aku tipe orang yang akan pergi tanpa memberitahu terlebih dahulu.Sudahlah sekarang ayo kita tidur.aku akan tidur di sofa,jadi tidurlah di ranjang.Ok...???".Jungkook baru saja akan pergi,tapi jimin langsung mencegahnya.Ia berdiri tepat di hadapan jungkook.Menghalangi langkah kaki pria itu untuk keluar dari kamar.

"kumohon temani aku Tidur malam ini."
wajah jimin merona.sebenarnya butuh keberanian yang besar ia mengatakan hal ini.Terlebih sebelum ini ia dan jungkook tidaklah dekat.

"ok,baiklah."
Jungkook menjawabnya dengan enteng.




Mereka berdua berbaring di atas ranjang.tidak berdekatan melainkan saling memberi jarak satu sama lainnya.Jungkook dan jimin benar-benar merasa canggung.Seingat mereka terakhir kali mereka tidur bersama sekitar 7 bulan yang lalu.Jungkook berinisiatif untuk berdehem,guna mencairkan situasi yang TAdinya sempat membeku.

"j-jimin-ah...EKhem..BISakah aku memelukmu...???"
Jungkook memalingkan wajahnya ke samping,sementara jimin sibuk mengipas-ngipasi wajahnya yang mendadak panas.Ada apa dengan atmosfer di sekitar mereka?kenapa situasinya malah bertambah canggung begini?

"a-i-itu..,ya tentu saja boleh."begitu mendapat persetujuan dari jimin.tanpa basa-basi jungkook langsung memeluk jimin.jimin memejamkan matanya.sebenarnya ada hal yang ingin ia katakan,Namun entah mengapa kalimat itu seperti enggan keluar dari mulutnya.tapi jika jimin tidak mengatakannya sekarang
,Lantas kapan?

"j-jungkook-ah,apa aku boleh minta tolong padamu...???"
JUngkook menunduk menatap wajah jimin yang kini tengah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher jungkook.

"tentu saja boleh.memangnya apa yang ingin kau katakan...???"

jimin menelan ludahnya bulat-bulat.Dengan suara lantang ia pun mengucapkan kata yang setelahnya membuat pipi keduanya bersemu kemerahan.

"tolong buat aku jatuh cinta padamu."

Mata jungkook langsung berkedip-kedip.jungkook jadi salah tingkah.Mungkin ini karena ia Terlalu senang mendengar apa yang baru saja jimin katakan padanya.jungkook benar-benar tidak menyangka jimin akan mengatakan hal itu sekarang.Kata yang sudah sejak lama ia nanti-nantikan akhirnya keluar juga dari mulut jimin.

"a-apa kau serius jimin-ah.A-aku Hanya ingin memastikannya saja kalau-kalau kau ....

"cup.."

"apa kau masih menganggapku bercanda,Hmm...???"


TBc

Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang