Kedua kaki lemah itu di bawa untuk berlari, Jungkook terlihat begitu panik setelah menyadari keberadaannya di ketahui oleh Pria manis itu.
Masih jelas di dalam ingatannya bagaimana cara pria mungil itu menatap wajahnya. Ada berbagai macam ekspresi yang dapat Jungkook tangkap, di antaranya penyesalan dan juga rasa kecewa mungkin karena ia mendapati raga Jungkook yang seharusnya telah menetap di bawah tanah kini entah bagaimana caranya bisa berdiri tepat di hadapannya.
"seharusnya aku lebih berhati-hati. Jimin tidak boleh menemuiku dalam keadaan seperti ini. Aku tidak ingin dia menaruh rasa kasihan yang sama seperti halnya yang di lakukan orang lain padaku." kedua tangan turun meremas lutut saat di rasa tubuhnya tak lagi punya kekuatan yang cukup untuk memacu langkah lebih jauh dari ini. Penyakit yang kian menyebar membuat tubuh Jungkook kian bertambah lemah setiap harinya namun Jungkook tetap bersikeras untuk menolak penawaran Dokter untuk melakukan check up rutin setiap seminggu sekali karena ia pikir semuanya percuma bila pada akhirnya ia hanya akan berakhir berbaring dalam liang lahat.
Dua jam setelah kepulangan Jungkook akhirnya mata Jimin pun terbuka, mengerjap-ngerjapkan mata dan melihat keadaan sekitar adalah hal pertama yang Pria mungil itu lakukan. Jimin masih enggan untuk bangkit dari atas tempat tidurnya dan lebih memilih untuk larut dalam pikiran tentang hal yang sempat terjadi di dua jam terakhirnya di tempat ini.
Jimin masih sibuk melamun saat pintu ruang rawatnya di buka oleh Yoongi, Pria dengan tinggi dan bentuk tubuh yang hampir sama dengannya itu mendekat kearahnya. Tersenyum manis begitu mendapati tatapan mata sipit yang awalnya terfokus menatap langit-langit kamar kini perlahan tertuju padanya. Jimin ikut tersenyum setelah bokong Yoongi sempurna menapak di pinggiran ranjangnya.
"makanlah, tadi kau belum sempat sarapan pagi." Nampan berisi makanan dan juga segelas air putih itu di letakkan di atas meja. Jimin memilih membuang wajahnya ke samping. Enggan untuk melirik makanan yang pria itu bawakan padanya dan bisa Yoongi pastikan jika setelah ini makanan itu tidak akan di sentuh oleh Jimin.
Jimin memang sering melakukan hal yang sama ketika ia merasa bosan ataupun marah pada Yoongi. Yoongi bukannya tidak peka tapi jika ia memilih untuk mengikuti kemauan pria mungil itu maka ia akan berakhir kehilangan pekerjaannya apalagi Jimin bukan hanya sekali ini saja merajuk, melainkan entah sudah keberapa kalinya. Jimin terus meminta hal yang sama dan untuk dapat mengabulkan permintaan itu nampaknya Yoongi masih harus menimbang-nimbangnya lagi.
Bukan apa-apa tapi Jimin selalu merengek meminta agar Yoongi mau mengijinkannya ke luar ruangan yang tentunya pada akhirnya akan menjadi kesempatan emas bagi Pria mungil itu untuk dapat kabur dari rumah sakit. Sudah cukup, Yoongi pikir pemberontakan Jimin seminggu yang lalu akan menjadi kali terakhirnya ia menangani pria mungil itu namun entah apa yang menjadi alasan kuat bagi Dokter yang merawat Jimin untuk tetap menahannya bersama dengan pria mungil itu di tempat ini.
Awalnya Yoongi ingin menyerah dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada orang lain namun saat ia melihat sahabat masa kecilnya itu menatapnya dengan raut wajah yang terlihat begitu sedih saat itu pula Yoongi memilih untuk mengurungkan niatannya itu.
"kau mau kusuapi?" tawar Yoongi pada Jimin karena ia tahu betul pria itu pasti tidak akan memakan makanannya bila ia meninggalkannya sendirian. Oleh karena itu tanpa perlu mendengar persetujuan dari Jimin terlebih dahulu, Yoongi pun segera menarik kursi yang letaknya bersampingan dengan ranjang Pria itu. Tangannya terjulur kedepan untuk kemudian mengambil nampan makanan itu kembali dan meletakkannya di atas pahanya. Yoongi mengusak rambut Jimin dengan sayang begitu melihat Pria itu duduk bersandar di ranjangnya, menyamankan bagian punggungnya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap Revisi
FanficJimin adalah istri yang sempurna di mata Jungkook, cantik dan juga sangat populer. Namun berkat popularitas yang di raihnya itu membuat Jimin justru jadi kurang memperhatikan Jungkook dan juga rumah tangga mereka. Sanggupkah Jungkook membuat Jimi...