Melihat kondisi Taehyung yang tak kalah memprihatinkan darinya membuat Jungkook jadi merasa iba. Mungkin masih ada jalan bagi pria itu untuk tetap hidup jika di bandingkan dengan dirinya.
Jungkook menimbang-nimbang apakah ia perlu melakukan hal ini, maksud Jungkook disini adalah dirinya sendiri. Apakah organ tubuhnya masih bisa untuk di donorkan pada orang lain atau justru sudah tidak layak. Karena jika begitu maka sudah pasti Jungkook akan memilih untuk memberikan hidupnya ini pada Taehyung. Pria itu tidak jauh berbeda darinya walaupun pada awalnya cara Taehyung mencintai Jimin salah namun Jungkook yakin pria itu benar-benar tulus pada Jimin.
"jika terus berdiam diri seperti ini maka aku tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya dan lagi bila mengingat kondisi terakhirnya sepertinya ia sangat membutuhkan pendonor saat ini juga. Baiklah, hal yang perlu aku lakukan sekarang hanya mencoba untuk melakukan pemeriksaan apakah organku cocok untuk di donorkan pada Taehyung atau tidak."
Setelah mengatakan hal itu Jungkook pun bergegas ke ruang pemeriksaan . Mencari-cari Dokter yang akan menangani operasi Taehyung nantinya dan disinilah ia sekarang, duduk berhadapan dengan Namjoon. Seorang Dokter muda ahli bedah.
"mohon maaf, apakah anda butuh sesuatu. Bukankah hari ini anda sudah bisa pulang tapi kenapa anda masih ada disini?" Jungkook menyatukan kedua tangannya di atas meja, sedikit banyaknya ia bingung harus memulai pembicaraan mereka dari mana. Jungkook takut kalau niat baiknya ini akan di tolak mentah-mentah oleh sang dokter mengingat belum pernah ada seorang pendonor seperti dirinya, bersedia menjalani semua prosedur yang ada demi kelancaran operasi sementara posisi dirinya sama dengan calon penerima bantuan( donor). Mereka berdua sekarat namun dalam artian berbeda..
"aku ingin mendonorkan Jantungku untuk Taehyung, Dok?" Sang dokter terlihat kaget mendengar ucapan Jungkook.
"tidak, sebaiknya hentikan niat anda, Tuan. Kondisi anda sangat tidak memungkinkan untuk melakukannya. Maaf, aku tidak bermaksud untuk menyinggung anda tapi kondisi anda..."
Jungkook mengangguk, menundukkan kepalanya ke bawah kemudian tersenyum miris. Sesuai dugaannya, ia bahkan tidak layak untuk menjadi seorang pendonor karena sel Kanker yang ada di tubuhnya sudah menyebar . Jadi dimana Jungkook harus mencari pendonor jantung untuk Taehyung.
"jadi apa yang harus aku lakukan dok. Jika aku tidak bisa membantunya maka apa yang harus aku lakukan untuknya. Pokoknya dia harus tetap hidup dok, tolong lakukan apa saja. Aku akan membayar tinggi untuk itu jadi kumohon tolong selamatkan dia. Dia harus tetap hidup demi Jiminku, Dok."
Jungkook mengenggam tangan sang Dokter, rasa kecewa yang menumpuk di hatinya membuat Jungkook akhirnya tidak kuasa menahan tangisnya. Mengapa ia tidak pernah berguna untuk orang lain, mengapa ia tidak bisa melakukan apa-apa di saat-saat seperti ini.
"tenangkan diri anda, Tuan. Kami berjanji akan melakukan yang terbaik jadi anda hanya perlu menunggu dan tentunya berdoa." tubuh Jungkook merosot kebawah lantai, begitu frustasi memikirkan permasalahan yang menimpa hidupnya bahkan hingga hari ini Jimin belum juga terbangun dari tidurnya. Jadi apa yang harus Jungkook lakukan sekarang. Apakah ia harus berdiam diri dan menunggu hingga ajal datang untuk menjemputnya. setiap waktu rasa sakit itu terus bertambah dan hal itu membuat Jungkook kian putus asa.
Di saat Jungkook tengah merenungkan nasibnya, seseorang muncul dari arah belakangnya.
"aku... aku yang akan jadi pendonor untuk Taehyung, Dok. Kumohon tolong selamatkan dia untukku. Aku sudah berhutang banyak padanya dan sekarang waktunya untuk membalas semua kebaikannya. Kenapa kau hanya tinggal diam, tolong katakan sesuatu, Dok!" Pria bertubuh tinggi itu mendekat ke arah Dokter dan tanpa basa-basi langsung menarik kerah baju Namjoon.
"mohon maaf tapi kami tidak bisa melakukannya. Kami hanya akan menerima donor jantung apabila sang pendonor telah meninggal sementara anda sendiri masih hidup." kedua tangan pria itu terkepal, benar-benar emosi mendengar jawaban sang Dokter.
"anda hanya perlu menganggapku mati, mudah bukan?" Namjoon baru saja akan menggelengkan kepalanya namun pria itu langsung bersujud di bawah kakinya. Mencium ujung sepatu yang ia kenakan.
"kumohon biarkan aku melakukan hal ini untuknya. Aku bahkan tidak berhak hidup setelah membuatnya menderita selama ini jadi kumohon dokter, tolong bantu aku."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap Revisi
FanfictionJimin adalah istri yang sempurna di mata Jungkook, cantik dan juga sangat populer. Namun berkat popularitas yang di raihnya itu membuat Jimin justru jadi kurang memperhatikan Jungkook dan juga rumah tangga mereka. Sanggupkah Jungkook membuat Jimi...