Flashback...
"kumohon hentikan semuanya, Bi!" ucap Taehyung terakhir kali sebelum ia menutup kedua matanya. Nyonya Jeon yang kepalang emosi kemudian berteriak, memaki Taehyung karena telah berani memerintahkan dirinya untuk berhenti.
"memangnya siapa kau, berani-beraninya memerintahku? daripada kau banyak bicara ada baiknya aku menyingkirkanku. Selamat tinggal, Anak manis" setelah mengatakan hal itu Nyonya Jeon langsung mengarahkan ujung pistolnya, membidik Taehyung yang saat sudah terbaring di bawah aspal jalanan dan hampir sekarat.
Hanya berselang beberapa detik setelah itu suara tembakan pun kembali terdengar. Jimin yang awalnya sempat ingin merelakan dirinya untuk menjadi sasaran tembakan dari Ibu Jungkook hanya bisa meringis saat Jungkook tiba-tiba datang dan mendorong tubuh mungilnya itu kesamping. Darah segar langsung mengalir di antara sela-sela kakinya, Jimin hanya bisa menangis saat melihat di depan sana Jungkook harus kembali mendapatkan luka tembak di dadanya, Mata bulat pria itu sempat menatapnya sebentar sebelum tubuh bongsornya itu terhempas keras ke bawah dinginnya aspal.
"Jungkook-ah? kenapa kau melakukannya, kenapa kau terus berkorban karena aku. Aku tidak pantas untuk menerima semua kebaikanmu ini, Jungkook-ah. Hiks..Hiks.."
lirih Jimin sambil menahan rasa sakit akibat benturan keras pada bagian perutnya, Jungkook yang melihat hal itu ingin bangkit namun apa daya hanya untuk sekedar bergerak dari tempatnya rasanya ia tak sanggup lagi, tubuhnya kian melemah seiring dengan aliran darah yang terus menerus keluar dari bagian dadanya yang tadinya sempat terkena tembakan."kau berdarah, Jimin-ah. Maafkan aku, seharusnya tadi aku tidak mendorongmu begitu keras. Maafkan aku, Jimin-ah...Maafkan aku." air mata Jungkook menetes begitupun dengan air mata Jimin.
"aku punya satu permintaan, bisakah kau mengabulkannya untukku?" lirih Jungkook sambil menatap Jimin yang kini tubuhnya berbaring tak jauh dari tempat tubuhnya berada. Posisi mereka saling menyamping jadi saat ini mereka masih bisa saling memandang wajah satu sama lain.
"akh...apa maksudmu mengatakan hal seperti itu, berhentilah berbicara seperti itu, tidak akan ada yang pergi, kita semua pasti akan baik-baik saja, Jungkook-ah?" Jungkook tersenyum kecil, sungguh saat ini ia ingin sekali memeluk tubuh Jimin, mengelus perut buncitnya dan mengajak calon anaknya itu berbincang untuk terakhir kalinya, walaupun kelak bayinya tidak akan bisa melihat seperti apa rupa Ayahnya setidaknya ia harus mendengar seperti apa suara Ayah kandungnya ini.
"aku ingin menyapa anak kita, mendekatlah dan biarkan aku untuk berbicara dengannya. Ada hal yang ingin aku katakan padanya." setelah mendengar kata Jungkook, dengan sekuat tenaga Jimin berusaha bangkit dari posisinya, bukan berdiri melainkan dengan menyeret tubuhnya di aspal, Jimin tahu jika setelah ia melakukan hal ini pasti kulit mulusnya akan lecet tapi sekarang bukan itu yang menjadi prioritas utamanya, Jungkook dan permintaannya adalah yang paling penting dan Jimin bersedia untuk melakukan apa saja agar permintaan Jungkook bisa segera terwujud.
Perasaan Jimin tidak tenang namun ia sendiri tak tahu apa yang menjadi sebab dari ketidaktenangan dirinya saat ini. Dalam hati Jimin berdoa semoga saja bantuan segera tiba dan mereka bertiga bisa di selamatkan.
Jimin masih berusaha untuk membawa tubuhnya ke hadapan Jungkook walaupun sakit di perutnya semakin bertambah parah namun Jimin dengan sisa tenaganya berusaha untuk menahan rasa sakitnya itu.
Jimin membaringkan tubuhnya tepat di samping Jungkook, memposisikan dirinya sedikit lebih tinggi dari Jungkook agar pria itu bisa menjangkau perut buncitnya.
"Kau berhasil, Jimin-ah. Kau hebat." Jungkook mengenggam kedua tangan mungil itu, mengecup punggung tangan Jimin yang kini di penuhi oleh bercak-bercak darahnya dan juga Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap Revisi
FanfictionJimin adalah istri yang sempurna di mata Jungkook, cantik dan juga sangat populer. Namun berkat popularitas yang di raihnya itu membuat Jimin justru jadi kurang memperhatikan Jungkook dan juga rumah tangga mereka. Sanggupkah Jungkook membuat Jimi...