"akhirnya selesai juga. Aku harap Jimin akan menyukai kue buatanku ini."
Jungkook tersenyum manis saat melihat kue buatannya di atas meja. Kue tar itu terlihat begitu cantik dengan hiasan buah strawberry di atasnya. Jungkook sengaja meletakkan buah strawberry itu dalam jumlah yang banyak karena ia tahu jimin begitu menyukai buah berwarna merah menyala itu.
Dulu Jimin akan selalu meminta Jungkook untuk mampir ke toko buah , membelikan buah merah kesukaannya itu saat Jungkook hendak pulang ke rumah. Apalagi waktu itu Jimin sedang hamil muda
jadi sebagai seorang suami dan calon ayah yang baik tentu saja jungkook menuruti permintaan istrinya itu.Mengandung di saat usianya masih sangat muda dan produktif-produktifnya membuat Jimin tega menyingkirkan bayi yang tidak berdosa itu dari dalam rahimnya hanya karena ego dan ambisinya yang tak berkesudahan.
🍰
Jungkook sibuk memperbaiki tatanan rambutnya. Ia menatap pantulan wajahnya di dalam cermin lalu membenahi letak dasinya agar terlihat lebih rapi.
Setelah selesai bersiap-siap, Jungkook pun menunggu Jimin di meja makan. Namun sebelum itu Jungkook terlebih dahulu mematikan semua lampu yang ada di dalam rumahnya. Lucu bukan jika sebuah kejutan ulang tahun diadakan dalam keadaan lampu yang menyala, itu sih bukan kejutan lagi namanya.
Jungkook duduk manis di Meja makan. Setiap lima menit sekali ia akan memeriksa jam di dinding. Heran. Tidak biasanya istrinya pulang larut malam begini, apa mungkin Jimin menjalani syuting stripping hingga perlu waktu yang cukup lama?
Suara klakson mobil dari luar rumah membuat Jungkook beranjak dari tempat duduknya, karena tidak ingin penasaran ia pun langsung mengintip di jendela.
Jimin tidak pulang sendirian melainkan di antar oleh pria lain dan Jungkook belum pernah melihat pria itu sebelumnya. Jimin melambaikan tangannya saat Pria itu hendak masuk ke dalam mobilnya. Jungkook sudah akan membuka pintu rumahnya jika saja pria itu berbalik dan mencium bibir istrinya. Jungkook mengepalkan tangannya, matanya langsung berkaca-kaca. Bagaimana mungkin Jimin dengan mudahnya membiarkan pria lain menyentuhnya sementara ia sudah menikah.
Jika dengan pria lain Jimin akan bersikap murahan maka lain halnya jika itu dengan Jungkook, pria yang menyandang status sebagai suami sahnya itu bahkan tidak bisa menyentuh tubuh Jimin sejengkal pun.
Jimin duduk bersantai di ruang tamu. Dahinya mengerut saat melihat semua lampu di dalam rumah dalam keadaan padam.
"apa Jungkook belum pulang, kenapa rumah sepi sekali?"
Jimin menyalakan senter ponselnya lalu mulai meraba saklar di dinding. Setelah semua lampu menyala, Jimin pun melangkahkan kakinya ke dapur. Tenggorokannya terasa kering, sepertinya ia butuh minum.
"ah...ternyata kau sudah pulang yah? aku pikir tidak ada orang di rumah."
Jimin melihat semua hidangan di atas meja. Hidangan-hidangan yang hanya di sajikan saat ia berulang tahun. Ada sup rumput laut dan juga kue tar. Jimin ingat tahun lalu Jungkook juga membuatkannya sup rumput laut tapi waktu itu tidak ada rasanya, hambar. Karena tidak ingin membuat Jungkook merasa kecewa ia pun terpaksa menghabiskan satu mangkuk penuh berisi sup rumput laut itu. Jimin harus pandai-pandai merebut hati Pria itu karena berkat bantuan Jungkook lah ia bisa mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang aktor papan atas dalam industri perfilman Korea Selatan.
Jimin dan Jungkook duduk berhadapan di meja makan. Bisa Jimin lihat bagaimana bahagianya raut wajah Pria itu saat ini.
Jimin terus memerhatikan wajah Jungkook hingga tidak menyadari Pria itu tiba-tiba mengenggam tangannya. Jungkook mengelus punggung tangan itu dengan begitu lembut dan mendaratkan beberapa kecupannya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap Revisi
FanfictionJimin adalah istri yang sempurna di mata Jungkook, cantik dan juga sangat populer. Namun berkat popularitas yang di raihnya itu membuat Jimin justru jadi kurang memperhatikan Jungkook dan juga rumah tangga mereka. Sanggupkah Jungkook membuat Jimi...