10.when You Love Me?

2.4K 219 21
                                    



Jungkook tersenyum manis, hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dengan wajah pucat dan kaki yang gemetaran ia melangkahkan kakinya ke dapur. Rencananya malam ini ia akan mengajak Jimin untuk merayakan ulang tahunnya.

Jungkook tahu, Jimin tidak akan suka dengan hal-hal norak semacam ini tapi tetap saja jungkook tetap berharap pria itu mau memenuhi permintaannya kali ini.

Dengan senyum yang merekah di wajah tampannya , Jungkook mulai menata satu-persatu hidangan di atas meja makan. Setelah itu ia lalu pergi ke kamar untuk membangunkan sang istri yang telah tertidur sejak jam satu siang. Jungkook tersenyum miris, andai saja Jimin bisa bersikap seperti istri-istri lainnya, mungkin Jungkook akan begitu bahagia tapi istrinya yang satu ini memang berbeda dari istri yang lainnya di luar sana.

Selain tidak suka di perintah, Jimin juga tidak pernah menurut pada Jungkook. Jika Jungkook meminta tolong pada pria itu untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, Jimin pasti akan selalu mencari-cari alasan. Mulai dari sibuk lah, malas lah, tidak ada waktulah dan sebagainya. Jika sudah seperti itu maka biasanya Jungkook pasti akan mengalah.


🌸🌸🌸



Jungkook membuka pintu kamar, tersenyum manis begitu melihat istrinya tengah berdandan di depan cermin. Tadinya Jungkook pikir, Jimin belum bangun tapi ternyata pria itu bahkan sudah selesai mandi. Jungkook berjalan ke arah Jimin, mendekati kursi tempat istrinya berdandan.

"selamat malam sayang." Jungkook membelai rambut istrinya dengan sangat lembut, ia melihat pantulan wajah Jungkook di cermin dengan sangat sinis lalu setelahnya ia memutar bola matanya.

"Ada apa?"

Jungkook memutar kursi itu hanya dengan menggunakan satu tangan, kini tubuh Jimin menghadap ke arahnya. Jungkook berlutut lalu mengenggam tangan mungil pria kesayangannya itu. Cantik, istrinya memang selalu terlihat cantik. Jungkook menatap Jimin dengan tatapan penuh cinta meskipun ia tahu jika istrinya tidak akan pernah melakukan hal yang sama padanya.


"kau ingat kan hari apa ini?"

Jimin mengernyitkan dahinya, berpikir sejenak. Lalu tidak lama kemudian ia kembali memutar bola matanya. Kekanakan sekali suaminya ini, ulang tahun saja minta di rayakan. Astaga.

"maaf tapi sepertinya aku tidak bisa, aku harus keluar. Ada pertemuan penting. Tentang karirku dan aku sama sekali tidak bisa menundanya."

Jungkook menundukkan kepalanya, ia tersenyum namun dalam hati ia sangat kecewa. Sudah ribuan bahkan jutaan kali pria itu menyakiti hatinya, membuatnya merasa kecewa tapi kenapa anehnya Jungkook selalu bisa memaafkan kesalahan pria itu. Apa mungkin ini semua karena rasa cinta Jungkook lebih besar dari rasa bencinya? yah, mungkin itu memang benar. Jungkook adalah pria yang bodoh karena mencintai seorang pria yang begitu jahat seperti Jimin yang jelas-jelasnya tidak akan pernah membalas perasaan tulusnya itu.

"bisakah kau minggir dari hadapanku? aku sedang buru-buru. Sebentar lagi pertemuannya akan dimulai. Aku tidak mau terlambat, kau tahu sendiri kan jika aku membuat kesalahan sekecil apapun itu maka karirku yang akan di pertaruhkan di sini."

Jungkook menahan rasa sesak di dadanya. Dengan perlahan ia kemudian memundurkan tubuhnya ke belakang, membiarkan pria itu berjalan melewati dirinya. Barulah setelah Jimin menghilang dari pandangannya, Jungkook kemudian memukul-mukul dadanya.
entah kenapa perasaan cintanya ini membuatnya jadi sakit hati.

Dengan air mata yang mengalir di pipinya, Jungkook kemudian mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Satu persatu lilin di atas kue ulang tahunnya ia nyalakan dan setelah lilinnya menyala, Jungkook lalu memejamkan matanya dan membuat sebuah permohonan.

"Terimakasih karena kau masih mengizinkanku untuk tetap hidup sampai saat ini. Aku tahu kau pasti bisa mendengar doaku ini oleh karena itu aku ingin membuat satu permintaan. Mungkin terdengar sulit tapi kumohon bisakah kau mengabulkannya untukku? Kumohon buat Jimin melihatku, mencintaiku sama seperti aku yang mencintai dia. Tidak apa-apa jika itu hanya untuk satu hari saja. Tidak apa-apa."😭😭

Jungkook menyendokkan kue ulang tahunnya itu di atas piring kecil lalu memakannya sedikit demi sedikit. Jungkook bahkan sampai tidak menyadari jika saat ini air matanya sudah jatuh dan mungkin tercampur ke dalam kue tahunnya yang ia makan.

"harus berapa lama lagi aku menunggu cintamu membalas perasaanku. Hiks...hiks..."

Jungkook jatuh ke bawah lantai, tubuhnya mendadak gemetaran. Sebenarnya Jungkook sedang tidak enak badan tapi ia tetap memaksakan diri untuk membuat makan malam. Sengan harapan, Jimin mau ikut malam malam bersamanya namun yang terjadi pria itu malah menolak mentah-mentah ajakannya itu.

Sebelum kedua kelopak matanya tertutup, Jungkook masih berusaha mengucapkan kata-kata yang mampu menyayat hati orang-orang yang mendengarkannya .

"Eomma, kenapa dadaku sesak sekali. Tolong bantu aku untuk menghapus rasa cintaku ini pada Jimin."😭



Tbc.

Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang