12.Can I Believe On You?

2.3K 205 49
                                    

Jimin duduk termenung di kursi taman rumah sakit. Ia masih tidak habis pikir tentang hasil diagnosa Jungkook yang baru saja di katakan oleh dokter.

Menurut keterangan dokter, suaminya di vonis mengidap kanker otak stadium 3. Jimin sempat tidak percaya dan menganggap semuanya hanyalah mimpi.

"tidak mungkin! bukankah selama ini Jungkook terlihat baik-baik saja. Jadi bagaimana bisa ia tiba-tiba di vonis sakit keras seperti ini?"

Jimin menepuk-nepuk pipinya, menggelengkan kepala. Menolak fakta yang baru saja ia dengar. Tidak mungkin, ini semua pasti hanyalah bagian dari mimpinya dan sekarang ia pasti sedang tertidur.

Jimin terus menggeleng-gelengkan kepalanya dan meracau entah itu tentang apa hingga tidak menyadari bahwa ibu Jungkook sudah ada di depannya.

"dasar istri tidak tahu diri. kemana saja kau selama ini? kenapa tidak sekalian  saat ia sudah mati saja baru kau muncul, hah? Ayo katakan, kenapa kau hanya diam saja, dasar pria brengsek!"

Wajah Jimin seketika langsung pucat begitu mendapati ibu mertuanya sudah berada di depannya. Jimin benar-benar tidak menyangka jika ibu Jungkook akan mengetahui hal ini padahal ia tidak memberitahunya sama sekali. Atau jangan-jangan selama  ini ibu Jungkook menyewa mata-mata untuk mengawasi gerak-geriknya. Oh...astaga, berlebihan sekali.

"i-ibu? bagaimana ibu bisa mengetahuinya?"

Ibu jungkook maju selangkah. Mendekatkan dirinya pada Jimin dan tanpa basa basi ia langsung menarik kerah baju pria yang hingga saat ini masih berstatus sebagai istri anaknya.

Jimin hanya bisa pasrah saat ibu Jungkook melepas cengkraman di kerah bajunya yang kemudian membuatnya harus terjatuh ke bawah rerumputan basah di taman itu. Jimin hanya ingin melihat sampai dimana batas kemarahan wanita itu dan mungkin setelahnya seperti biasa ia akan berakhir di buat luka, entah itu di dalam hatinya ataupun juga fisiknya.

"memangnya kau pikir selama ini ibu tidak tahu apa-apa, begitu? dasar pria bodoh." mata Jimin melotot, ia benar-benar tidak menyangka jika selama ini ibu Jungkook selalu mengawasi gerak-geriknya dari kejauhan. Berarti, tidak menutup kemungkinan jika hubungannya bersama Sehun juga telah di ketahui oleh ibu Jungkook.

Ibu Jungkook berkacak pinggang. Merasa kesal pada pria mungil yang nampaknya masih betah berpura-pura  polos. Lihatlah bagaimana wajah itu tertunduk lemas dengan tetes air mata yang kini membasahi kedua pipinya. Nyonya Jeon tahu pria itu pasti sedang bersandiwara, terlebih profesinya sebagai seorang aktor memungkinkan Jimin untuk bisa dengan leluasanya berakting di depan mertuanya tanpa perlu di ketahui segala kebohongannya.

Wanita itu hanya bisa menghela nafas panjang, entah apa yang membuat anaknya bersikeras tetap mempertahankan rumah tangganya bersama pria itu padahal Jungkook sendiri pun tahu seperti apa tabiat asli pria berwajah malaikat yang memiliki hati serupa iblis itu.

"Kenapa kau masih disini juga? aku tidak butuh orang selicik dirimu untuk menemaniku merawat putraku yang begitu berharga."

Jimin berlutut  di hadapan ibu Jungkook. Berharap banyak jika usaha kerasnya ini akan membuahkan hasil yang tidak akan membuatnya kecewa. Pokoknya Jimin bersedia akan melakukan apa saja untuk bisa merebut hati ibu Jungkook.

"aku mohon maafkan aku, bu. Aku tahu kalau aku salah. hiks...hiks..."

Ibu Jungkook menatap jijik pria mungil yang kini berlutut di bawah kakinya. Ingin rasanya ia mendorong tubuh itu ke belakang agar menjauh darinya. Apalagi jika ia mengingat kembali bagaimana cara pria itu memperlakukan Jungkook dan juga dirinya, benar-benar tidak punya sopan santun  dan juga tata krama. Jimin pasti sedang berusaha untuk mengelabuinya, jika benar maka ini tidak bisa di biarkan.

Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang