12-marahnya El

9.2K 750 6
                                    

2 sejoli yang sedang nongkrong dibangku kantin dengan santai, padahal hampir semuah anak dikantin menatap mereka dengan takjup.

Setelah mengatarkan undangan ke kepsek, mereka memutuskan untuk mampir dikantin untuk mengisi perut mereka yang udah dandutan.

Pesanan mereka akhirnya datang juga, membuat mereka menghentikan ngobrolnya.

"Hmm El, kamu dipondok betah tidak? Ada cogannya gak?" kata Nasyah membuka obrolan lagi.

Elisya menatap aneh sahabatnya, dengan terus melanjutkan makanannya. "Kenapa lu tanya gitu?" acuhnya.

Nasyah meletakan sendok kesal, jadilah sendok dan piring berdantingan. "Ya gak pa-pa kali El. Aku kan cuma mau tanya. Emang gak boleh?"

Setelah makanan dimulutnya habis Elisya baru menjawab pertanyaan Nasyah. "Gua syukur alhamdulillah betah disana. Teman sekamar gua juga anaknya asik-asik, ya walaupun mereka terkadang aneh. Tapi it's oke no problem, gua gak masalah ko. Yang jadi problem disana tuh ustadzahnya galak-galak, dan aturan disana cukup ketat. Sangat menyebalkan!" gerutunya dengan terus mengaduk asal nasgor yang dipeasan.

"Ohh,, gitu. Semoga aja kau disana bisa belajar banyak ilmu agama."

"Aamiin. Eh asal lo tau Syah, sumpah disana cogan-cogan semuah." ucap Elisyah dengan mata berbinar menatap Nasyah.

"Seriously?!"

"Yeah. Dan gua ini lagi suka sama pangeran berpeci putih itu. Dia memiliki wajah yang tampan dengan berkulit kuning langsat, dan senyumannya itu loh,, duhhhhh sungguh menawan bisa membuat siapa saja yang melihatnya jadi klepek-klepek," ujar Elisya dengan menatap keatas membayangkan sosok tersebut.

Nasyah yang mendengarkan penuturan sahabatnya juga ikut tersenyum bersemangat ia juga penasaran sama sosok yang diceritakan sahabatnya.

Gimana sih rupanya sampai membuat sahabatku yang super duper tomboy ini jadi suka cowok setelah masa lalunya. Batin Nasyah yang juga ikutan tersenyum.

"Oh ya? Siapa namanya?" semangat Nasyah menanyai nama cowok tersebut.

"Namanya Gus Ali. Dia Putra pertama pemilik dan pengasuh pesantren yang gua tinggali. Dan dia juga kakak dari temen gua, temen sekamar gua!! Gua seneng banget deh mengetahui kalo itu kakaknya Zahra temen sekamar gua. Dengan itu gua bisa leluasa buat belajar menjadi kakak ipar yang baik buat dia." curhat Elisya dengan senyuman terus saja mengembang.

Tiba-tiba ada suara gaduh dari arah pintu kantin. Elisya maupun Nasyah menoleh kesumber kegaduhan.

"Itu siapa kali ya yang membuat kegaduhan? Kau tau El?" tanya Nasyah bergantian menatap Elisya.

Elisya mengendikan bahu tanda ia tak tau. "Entah, mana gua tau!"

"Pangeran sekolah akhirnya masuk juga,,"

"Rifqi dedek rindu padamu,,"

"Eh Rifqi tambah heandsome aja,,"

"Gak sia-sia gua tungguin, akhirnya trio pangerang datang juga."

"Ihh babang Putra tambah cool aja, jadi cinta deh."

"Eh gaes, lihat tuh Dio gebetan gua tambah cakep aja."

"Nathan juga gak kalah cool. Penampilan bad boynya ituloh membuat gua mabuk kepayang."

"Minggir-minggir pasukan orang ganteng mau lewat!"

Bisik-bisik tetangga merumui seisi kantin. Dua wanita cantik dan ganteng itu tidak mau ambil pusing, ia masih meneruskan acara makannya.

"Eh El itukan Putra kembaran kau, jadi dia disini jadi kek mostwanted gitu ya?" tanya Nasyah menatap Elisya.

Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang