Seragam longgar, jilbab menutupi dada, rok di bawah mata kaki, dan trakhir kaca mata bundar bertengker manis di kedua telinganya.
Bedak warna gelap itu di taburkan di seluruh muka Elisya oleh Nasyah. Dan terakhir, tompel palsu dengan ukuran sedang tengah di pasang di pipi kiri Elisya.
"Perfeck!" gumam Nasyah setelah melihat penampilan Elisya yang jauh dari biasanya.
"Perfeck pala lu! Anjirrr gua culun banget, bisa di bully gua entar." gerutu Elisya menatap pantulan dirinya di cermin.
"Udah lah masih cantik kau itu, jangan banyak mrepet mucong kau tuh. Sekarang kau turun nyari angkot, karena mulai hari ini sampai seminggu ke depan kau tak boleh menggunakan kendaraan pribadi kau." Elisya melotot menatap tajam Nasyah.
Peraturan macam mana itu?
"Eh di dalam dare itu gak ada yang namanya larangan gak boleh menggunakan kendaraan pribadi ya, jangan ngadi ngadi lu!" sangkal Elisya sambil berkacak pinggang.
"El El, coba kau tuh pikir. Mana ada seorang nerd memakai motor ninja seperti kau pakek tiap hari 'tuh. Udah lah biar melancarkan aksi kau menjadi nerd, biar kau bisa mendapatkan dan merasakan menjadi nerd." balas Nasyah memasukan semuah peralatan make upnya ke tempat semula.
"Nyenyenye.. Bacot lu!" kesal Elisya seraya menyampirkan tas nya ke bahu kiri lalu keluar kamar meninggalkan Nasyah sendiri.
☁☁☁
Dalam angkot, yang berdesak desakan membuat Elisya mengeluarkan keringat di pagi hari.
Gadis itu merasa pengap karena di ampit oleh dua badan besar emak-emak mau ke pasar.
"Kiri Bang kiri," kata Elisya pada pak supir angkot.
Elisya turun dari angkot dan ngasih beberapa lembar ke pak supir itu.
Wajah gadis itu sudah dipenuhi dengan keringat, di tambah ia menggunakan jilbab lagi. Dua kali lipat panasnya.
Elisya mulai melangkahkan kakinya di sekolah SMA Bangsa.
Tatapan sinis. Itu lah yang pertama kali Elisya dapat.
"Kalau gua gak jadi nerd, udah gua colok tuh mata." gerutu Elisya dalam batin.
Di koridor sekolah ia mendapati Nasyah tengah bercangkrama dengan Dio dan Nathan. Dalam hati Elisya mengumpat, temen kagak ada akhlak.
Elisya memandangi mereka dengan tatap sinis, Nathan yang mengetahui keberadaan Elisya langsung meneguk silva karena takut dengan tatapan sinis Elisya.
"Eh-eh ada bos," ucap Nathan yang langsung membuat Dio dan Nasyah mengedarkan pandangan ke Elisya.
"Bagos.. Enak-enaknya bercandaan disini setelah nyiksa gua kek gini." ujar Elisya yang masih dengan tatapan sinisnya.
"Lo siapa ya?" tanya Dio yang tak mengenali Elisya.
"Malaikat penyabut nyawa lo!" cetus Elisya dengan tatapan sinis nya.
"Nyiksa gimana maksud Bos?" Nathan mulai lemot.
"Gara-gara lu pada gak bolehin gua naik motor, gua jadi naik angkot desak-desakan pulak!"
"Hehe.. Maap Bos biar seru penyamarannya." cengir Nathan membentuk jari peace.
"Ini juga kenapa nama gua Utri Liana S, keknya udah niat banget dari awal buat rencana buat gua nerd." kata Elisya menatap name tag yang sudah dijahit nempel di jilbab.
"Emang udah niat dari 5 hari yang lalu hehe.." balas Nathan tak lupa dengan cengiran khasnya.
"Buset! Kampret lu ye! Terus kenapa lu kasih nama gua Utri? Jelek banget, kenapa gak Putri kek nama asli gua," sarkas Elisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
HumorMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...