Bel istirahat baru saja berbunyi. Para siswa/i berhamburan keluar kelas.
Ada yang langsung di kantin, ada juga di lampangan bahkan ada yang tidur dikelas.
Elisya masih mencatat mensalin buku punya Rifqi. Sebenarnya sih tu cowok tak memberi izin, tapi bukan Elisya namanya jika tidak bisa memaksa orang.
"Cepetan! Gua mau basket nih." gertak Rifqi merasa kesal sama cewek berpenampilan cowok disampingnya.
"Ck! Sabar elah, gua udah gebut nih. Mangkanya jangan gugupin, makin lama kan gua nulis nya." Elisya mempercepat tulisannya. Alhasil tu tulisan gak kebaca.
Rifqi menarik buku Elisya sama bukunya paksa. Lalu mengganti menuliskan Elisya.
"Eh eh gua belom kelar setan. Tuh kan kejoret," gerutu Elisya menatap sebal Rifqi.
"Gua tulisin." 2 kata mampu membuat Elisya tersenyum lebar.
"Beneran? Huaa makasih."
"El, yok ke kantin. Udah lapar sangat lho aku." Nasyah menghampiri Elisya dengan tampang sayunya menahan lapar.
"Iya bentar. Gua ke kantin dulu, titip gak lu?" tawar Elisya pada Rifqi.
"Enak banget lu. Gak."
"Dih bodoh, yaudah yok Nas." Elisya menarik lengan Nasyah pergi meninggalkan kelas.
Sepajang koridor banyak yang menatapnya dengan tatapan.. Eumm sulit untuk diartikan.
Elisya jadi risih sendiri, bukan hanya Elisya Nasyah pun sama halnya. Tapi Elisya bodoh amat, gadis itu mengangkat dagunya angkuh dengan tatapan datar. Nasyah? Gadis itu menduduk karena malu.
"Nas, sumpah ya tadi gua gak paham apa yang gua catat. Mual gua liat angka-angka." Elisya mulai membuka pembicaraan agar suasana enggak canggung.
"Sama El, awak pun sama. Awak gak paham sangat apa yang awak catat. Pening kali kepala ku." balas Nasyah memengangi kepalanya seakan pusing
"Bisa mati gua kelamaan kalau gini terus. Fyu.." Elisya menghembuskan nafas gusar.
Tiba-tiba ada segerombolan cewek menghampiri mereka.
Elisya memandang mereka datar.
Ada apa lagi sih ni cabe?
"Hm halo.." sapa cewe itu kikuk. Elisya menatapnya datar.
"Lo kembarannya Putra kan? Kalau gak salah.. Nama lo El, bener kan?" tanyanya antusias dengan wajah semuringah.
"Iya, ada urusan apa?" jawab Elisya tanpa ekspresi.
"Kenalin nama gua Sarah anak IPS, perna sekelas sama lo dulu." cewek yang memperkenalkan diri dengan nama Sarah itu mengulurkan tangan tak lupa senyuman yang ia pamerkan.
"Oh, terus?" balas Elisya tanpa menerima uluran tangan Sarah.
"Lo gak mau memperkenalkan diri kek gua gitu 'apa?
"Ngapain? Lo kan udah kenal gua. Buang waktu. Mending ke kantin. Gua lapar. Yok Nas," Elisya pergi dengan menarik lengan Nasyah.
Sarah terbengong. Ia menatap tangannya yang gak Elisya balas. Perlahan ia menarik kembali tangannya.
"Dih songong amat tu cowok!" gerutu temannya Sarah yang sering dipanggil Afi.
"Prasaan Putra gak dingin kek dia deh. Eh, tadi gua tau dia pas kenalan tadi gak dingin-dingin amat malahan dia keliatan humoris." tipal cewek yang bernama Sofi.
"Lebih tertantang. Gua harus mendapatkannya. Kalau Putra gak bisa gua dapat, kembarannya pun jadi." gumam Sarah tersenyum devil.
⚡⚡⚡
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
HumorMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...