38-Tawuran

5.1K 564 28
                                    

Sudah seminggu lebih terhitung Elisya dan Nasyah bersekolah di sini.

Tak banyak perubahan. Elisya ya Elisya cewek dengan dandanan cowok itu tampak dingin dan cuek ke semua orang walaupun banyak yang mendekatinnya entah mau pdkt atau kenalan sampai ingin jadi temannya El.

Beda sama Nasyah, cewek itu selalu ramah entah sama cowok atau cewek membuat gadis itu memiliki banyak teman. Terkadang Nasyah merasa kesal karena Elisya membatasi pertemanan Nasyah.

Dan sekarang kini lah mereka berada. Di kantin. Di pojok adalah tempat Porcupine kumpul, meja 3 yang mereka gabungkan.

Porcupine sendiri adalah seperti bodygoard di SMA Nusa Bangsa. Walaupun banyak guru yang menentang geng gak jelas itu bahkan ketua yayasan juga menentang, tapi itu semua tak membuat perkumpulan anak nakal yang nama gengnya Porcupine itu bubar.

Mereka masih damai-damai saja, waktu dulu Putra yang memimpin geng tersebut. Tapi entalah sekarang, mereka gak tau apa yang akan terjadi kedepannya ketika Putra sudah lama meninggalkan mereka semua.

Anggota Porcupine lagi panas-panasnya membahas tawuran yang akan terjadi sepulang sekolah.

Menurut kabar yang beredar SMA Gemilang yang didalamnya ada geng Rajawali itu akan menyerang SMA Nusa Bangsa yang di dalam nya ada Porcupine.

Kedua geng itu masih saja bermusuhan selama 2 tahun lebih, membuat SMA mereka ikut-ikutan bermusuhan. Walaupun sang pemilik yayasan bersusah payah meng-akurkan kedua geng maupun sekolahan mereka.

"Kalian sudah bawah senjata?" tanya Nathan pada anggota Porcupine.

"Nih gua bawah golok tapi kecil,"

"Gua bawah rantai,"

"Gua bawah pisau lipat,"

"Bawah balok kayu aja deh gua,"

"Botol minuman boleh gak?"

Nasyah yang ditengah-tengah mereka jadi ngeri. Membawa benda tajam? Apakah itu tidak terlalu bahaya?

"Bagus! Pokoknya nanti jangan langsung serang, tunggu mereka setelah sudah koar-koar." seruh Dio memberi arah buat nanti penyerangan.

Elisya menguap memandang malas anak-anak satu-satu.

"Ada apa bos mandang kita gitu?" celetuk Rio tak nyaman dengan pandangan Elisya.

"Lo mau tawuran apa mau membunuh?" sarkas Elisya tajam. Gadis itu mulai menidurkan kepalanya diatas meja.

"Dua-duanya sih kalau bisa biar mampus, telah membuat pembunuhan berencana." jawab enteng cowok yang memiliki perawakan tubuh besar nan gagah yang biasa dipanggil Jio.

Semua anak Porcupine memang sudah tau jika Elisya adalah kembarannya Putra, dan mereka juga sudah tau kalau Elisya itu cewek. Maka dari itu itu mereka menggagap Elisya bos sekaligus bu ketu mereka. Walau begitu mereka tidak membocorkan pada siapapun atas indetitas Elisya.

"Otak lu di dengkul?" sinis Elisya memandang malam Jio.

"Hah?" Jio membeo karena tak paham apa yang dikatakan Elisya.

"Lo mau membunuh tanpa dipikirkan matang-matang? Penjara menanti lo." ketus Elisya memandang Jio tak minat.

"Ko lo gitu bos?"

"Lo bunuh kambing aja tidak becus apalagi mau membunuh manusia, bisa mendekam dipenjara lo entar," sambung Elisya.

"Haha.. Perumpanan macam apa itu?" Nathan tertawa terbahak bahak. Gila memang tu cowok.

"Demage nya bukan main." celetuk Dio menepuk keras pundak Nathan membuat sang empuh mengadu kesakitan.

"Gila lo ya, bisa remuk bahu gua."

Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang