16-mulai nyaman

8.1K 715 6
                                    

"Sayang, kenapa sih kamu gak mutus-mutusin si cewek itu. Aku cemburu tauk."

"Kamu tau sendiri kan kalau aku macarin dia hanya semata-mata ingin morotin dia. Kalo gak morotin, ogah kali aku harus macarin cewek kalem tepos kek dia."

"Iya aku tau yang, yaudah terserah kamu aja. Tapi awas kalo kamu kebawah perasaan sama dia."

"Candra,," gumam seorang gadis menghampiri seorang cowok lagi romantis-romantisan sama ceweknya.

Seketika dua sejoli itu langsung kaget, rifleks mereka menengok kearah belakang.

"Isya,," gumam itu cowok menatap kaget gadis dibelakangnya.

Gadis itu hanya mematung didepan, sesekali rambut panjangnya menutupi wajahnya.

"Ja_jadi selama ini.." seakan mulutnya enggan bersuara hanya air mata mewakili perasaannya.

"Aku tungguin dihalte seperti yang kamu bilang, tapi kamu.. Kamu malah berduaan sama cewek ini!" sambungnya ketika isaknya ia tahan.

"Dan salama ini kamu hanya memacari aku demi uang? BERENGSEK!" teriaknya pas didepan wajah cowok itu.

"GUA BENCI SAMA LO! JANGAN SEKALI LO TAMPAKIN WAJAH BERENGSEK LO KE GUA! CANDRA GUA BENCI LO! MULAI SEKARANG KITA PUTUS!!" teriak gadis itu penuh emosi gak peduli jika orang taman menatapnya aneh.

"Hah? Gua gak peduli! Lagian lo sadar diri dong! Penampilan lo cupu banget, udah gitu tepos lagi. Jadi enek gua kalo jalan sama lo." balas cowok yang dipanggil Candra.

Gadis itu menatap tidak percaya sama yang dikatan cowok yang beberapa detik menjadi setatus pacarnya itu.

"Harusnya lo yang sadar diri dong! Masih untung lo pacaran sama gua. Gua itu cantik, kaya lagi. Sementara lo? Wajah lo pas-pasan! Banyak diluaran sana mengantri demi ingin dekat dengan gua. Selingkuhan lo ini? Dia masih cantikan gua, kalo bukan karna uang gua dia gak bakal mampu beli make up dan perawatan badan!" cetusnya memandang benci kedua sejoli itu.

"Hah? Setidaknya gua gak sebodoh lo! Dan gua gak setepos lo!" sahut cewek selingkuhan Candra mulai mendekati pacarnya itu.

"Cuih! Pantesan lah buah dada lo gede orang sering ditiduri sama nih cowok!" ia berpaling enggan menatap kedua orang penghianat itu.

Plak

Satu tamparan mendarat mulus dipipi putih milik gadis bernama Isya.

"JAGA UCAPAN LO YA!" teriak Candra dengan menunjuk pas wajah Isya.

"Beraninya lo nampar gua," Isya mendesah pelan sambil memegangi pipi kirinya kena tamparan.

Bugh

Gadis itu langsung melayangkan tinjuan dipipi tirus milik cowok bernama Candra, membuat sudut bibir cowok itu berdarah.

"Itu balasan buat lo berani melayangkan tangan kotor lo!" ucapnya menatap tajam cowok yang terkapar lemah ditanah.

Plak

Kini giliran Isya menampar selingkuhan Candra.

🕊🕊🕊

Elisya. Gadis itu terus-terusan menonjok samsak merah yang bergantung diatas.

Bahkan sampai tanganya berdara ia masih tidak peduli. Dari tatapan gadis itu menyiratkan kebencian yang amat dalam.

Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang