SMA Cahaya, disinilah mereka berada. Disebuah gang mereka berpisah.
"Dah.. Sampai ketemu dijam istirahat," Abel melambaikan tangan dengan kipas mini ia genggam.
"Dah.." Aida ikut melambaikan tangan.
Elisya memutar bola mata malas, hanya menganguk kecil untuk menanggapi mereka berdua.
"Pagi kak," sapa adkel yang berpapasan sama Elisya.
Elisya hanya menganguk kecil untuk menanggapi. Elisya, gadis itu cukup disegani diseantero sekolah karena sikap cuek dan tatapan datarnya apalagi setelah kejadian itu sifat cueknya 2x lipat.
Keadaan kelas yang riuh seperti biasa membuat Elisya menghelah nafas kasar.
Fani yang menyadari bangku belakangnya bergerak sontak membalikan badan, itu tandanya orang yang ditunggu-tunggu sudah datang.
"Elisya kamu sudah mengerjakan PR?" Fani tersenyum cerah.
"Hm," Elisya hanya berdehem dan mulai meletakan kepalanya diatas meja, memejamkan mata.
"Aku boleh nyontoh gak?" Elisya gak bergeming.
Sebenarnya Fina sudah mengerjakan tapi ia sengaja meminta contoh Elisya, alih-alih ingin mengobrol sama Elisya.
"Gak boleh ya?" cicit Fina menatap senduh Elisya.
Elisya mengangkat kepalanya, membuka resleting tas dan mengeluarkan buku bersampul merah lalu meletakan buku itu di depan Fani tanpa mengucapkan satu kata. Setelah meletakan buku itu Elisya kembali membaringkan kepalanya diatas meja.
Fani yang melihat gerakan Elisya menghembuskan nafas gusar. Tapi setidaknya gadis itu masih peduli dengannya. Itu yang dipikirkan Fina.
"El," panggil Fina lagi tapi tak ada sahutan maupun deheman.
"Fin, hadap depan! Bu Hani segera masuk kelas." Fina menurut tanpa membantah ketika Mila bersuara karena ia malas berdebat sama Mila.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..." salam bu Hani memasuki kelas.
"Waalaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh." seruh seisi kelas serentak.
"Silakan PR-nya dikumpulkan!" perintah Bu Hani dengan wajah tegasnya.
Semua murid mulai mengumpulkan tugas. Elisya berdiri mengambil paksa bukunya ditangan Fina, membuat Mila menggertak kesal.
🕊🕊🕊
Jam istirahat baru saja berbunyi. Semua siswi berbondong-bondong memenui kantin.
Elisya, gadis itu masih saja tak beranjak dari duduknya menatap serius angka-angka dibuku sembari menulis rumus yang membuletkan.
Mila terpaksa menunda ke kantin gara-gara Fina yang masih memilih menunggu Elisya.
"Teh, ayok ke kantin," ajak Fina penuh harap semoga gadis yang ditatap mau menuruti keinginannya.
"Gak laper." jawab Elisya singkat dan padat berharap Fina ngerti dan meninggalkannya dia disini.
"Udah Fin, dia gak mau gitu kok. Cacing-cacing diperut ana mulai memberontak ini," Fina tak menggubris dengan perkatan Mila. Dia masih kekeuh masih ingin menunggu Elisya.
"HALLO SELAMAT SIANG WAHAI BEBAN KELUARGA!" suara cempreng membuat mereka berdua menoleh kearah pintu, terkecuali Elisya karena gadis itu sangat betul tau suara siapa itu.
"Brisik!" umpat pelan Elisya dengan pandangan tak terahlikan dari buku.
"OMG! Elisya ditungguin juga sama Aida malah duduk syantik dikelas. Ayok kita ke ke kantin kasihan Aida udah lumutan nungguin kamu," Abel menarik paksa lengan Elisya membuat sang empuh mendengus kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/201104351-288-k217706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
Hài hướcMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...