46- Jomblo sendiri

4K 561 117
                                    

Gila ya cepet banget 60 komentnya, tau-taunya sudah 71. Semangat ya nypam nya, wkwkwk..

Banyak yang minta flashback nya kenapa Elisya bisa hdup lgi, tapi bagian itu tidak termasuk bagian chapter. Jadi aku ceritain aja secara singkat di insta story Istagram ya? Bagi yang belum follow, silakan follow Istagramnya cerita ini @Um16.02.

Happy reading...

☁☁☁☁☁☁☁☁

"Assalamualaikum Bunda," Elisya mencium punggung tangan Lia.

"Waalaikumsalam, Eh bu Ustadzah sudah pulang. Sini sini," kata Lia mempersilakan Elisya duduk di sampingnya.

"Bundaa.. Ish." dengus Elisya sebal. Bundanya ini tak perna berubah, tapi semenjak kejadian itu mereka semakin memanjakan Elisya.

"Gimana hari ini? Apakah banyak pasiennya?" Lia membuka obrolan.

Lia sekarang lebih perhatian sama Elisya, dia selalu bertanya ‘Gimana hari ini?’. Walaupun terkesan kecil, tapi Elisya suka perhatian itu.

"Hari ini pasiennya lumayan sedikit, alhamdulillah berarti itu tandanya orang sakit berkurang." jawab Elisya dengan senyuman lembutnya.

"Alhamdulillah, nak kamu sekarang masih jadi ustadzah di pondok kamu dulu?" tanya Lia.

"Hm enggak sih Bun, cuman kalau ada waktu senggang aku sering main kesana terkadang juga di suruh ngajar sama ustadzah Halimah."

"Tadi ada kurir ngirim undangan reoninan buat kamu," Lia menyodorkan undangan ke Elisya.

"Yaudah Bun, aku laper mau makan dulu." Elisya beranjak berdiri di susul Lia di sampingnya.

"Di ruang makan ada si kembar," ujar Lia.

"Beneran Bun?"

"Bener,"

Elisya berlari kecil menuju bocah laki-laki berusia 6 tahun. Wanita itu tampak antusias dengan ke beradaan 2 bocah laki-laki itu.

"Aunty," cicit dua bocah laki-laki itu berhamburan memeluk Elisya.

"Duhh ponakan-ponakan aunty sudah besar," Elisya mengelus rambut hitam ponakannya.

"Baru pulang Putri?" Rena tiba-tiba muncul membawa dua susu gelas.

"Iya Kak, abang sama yang lain mana?" tanya Elisya pada Rena.

Rena menyodorkan dua gelas susu itu pada si kembar.

"Ada di taman belakang rumah, ajak juga nih Nino sama Nio." kata Rena.

"Oke, yaudah ayok dua kembar ikut aunty."

"Meluncurrr..." seruh mereka berdua. Nino sama Nio.

Nino dan Nio, anak pertama dari Rizky sama Rena. Nino sang kakak yang pemberani dan Nio sang adik yang pendiam.

"Nino Nio, Bungah di mana?" tanya Elisya pada dua bocah lelaki itu.

"Dek Bungah sama Papa tadi," jawab Nino.

Bungah, balita perempuan berumur 4 tahun adik dari Nino Nio. Putri bungsu Rizky Rena.

Mereka sampai di taman belakang rumah. Di sana ada Lio, Rendi, Mawar-- istri Rendi--, Rizky, Vian-- paman Elisya--, Vita--istri Vian--, Nasyah, Dio--suami Nasyah, Vano-- sepupuh Elisya anak sulung dari Vian, Vino --sepupuh Elisya anak bungsu dari Vian--, Ella-- istri Vano, Dona--istri Vino, dan terakhir 5 bocah anak dari mereka.

"Assalamualaikum," salam Elisya mulai gabung.

"Waalaikumsalam,"

"Aunty," 5 bocah itu berhamburan memeluk Elisya.

Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang