Setelah pulang dari Surabaya, Elisya tidak langsung pulang. Wanita itu mampir sebentar ke rumah sakit mengambil beberapa dokumen pasien yang ketinggalan di ruangannya.
Hari sudah malam membuat suasana jadi sedikit sepi. Elisya berjalan di lorong rumah sakit dengan telingah di sumpel pakai handset.
Lagu itu mengalum merdu di indra pendengaran Elisya, dan sesekali mulutnya ikut melatunkan lagu tersebut.
🎵Bisikan do'a ku dalam butiran tasbih.
🎵Kupanjatkan pintaku padamu maha cinta.
🎵Sudah di ubun-ubun cinta mengusik rasa.
🎵Tak bisa ku paksa walau hatiku menjerit.
Sangking asiknya Elisya mendengarkan lagu dengan menunduk melihat langkah kakinya sendiri, membuat dia harus menabrak seseorang.
Bruk
🎵Ketika cinta bertasbih, nadi ku berdenyut merdu.
Tubuh Elisya seketika jatuh ke lantai setelah mendapatkan dorongan keras.
"Maaf," kata orang tersebut.
Elisya mendongakan kepala menatap menatap sang pelaku yang sudah menabrak dirinya.
🎵Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta.
🎵Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang.
Elisya berdiri membersihkan sedikit gamisnya.
🎵Sujud syukur padamu atas segala cinta..
"Rifqi," gumam Elisya pelan lalu wanita itu segera melepaskan handset yang ia gunakan.
"Maaf, saya tidak sengaja tadi." kata pria itu yang di panggil Rifqi.
"Rif," panggil Elisya matanya berkaca-kaca.
Rasa rindu di dada bergejolak, sudah 8 tahun tidak bertemu akhirnya Allah mempertemukan juga. Rasanya Elisya ingin segera mendekap tubuh kekar Rifqi dan menenggelamkan tubuh mungilnya di tubuh besar Rifqi.
"Apakah ada yang sakit? Kenapa anda menangis?" tanya Rifqi dengan raut muka datar sama seperti 8 tahun yang lalu.
"Rifqi kamu ngelupain aku?" tanya Elisya cemberut.
Untung saja lorong rumah sakit sepi jadi tidak ada yang melihat mereka.
"Saya tidak mengenal anda." balasnya membuat hatinya nyeri.
8 tahun ia menunggu dan ini balasannya?
"Rifqii kamu jangan bercanda, aku Elisya perempuan yang dulu kamu minta nungguin kamu. Apakah kamu masih gak ingat? Jahat banget sih ngelupain aku." sifat manja Elisya kembali hadir ketika sudah beradapan sama Rifqi.
"Elisya?" ulang Rifqi mencoba mengingat.
"Saya tidak kenal anda. Permisi saya pamit ada urusan penting. Assalamualaikum," setelah mengatakan itu Rifqi pergi meninggalkan Elisya seorang diri.
Hati Elisya sakit, apakah Rifqi sudah melupakannya? 8 tahun bukan waktu yang singkat, Elisya rela nungguin orang yang tidak pasti demi dia. Tapi apakah ini balasannya?
Dirinya saja tidak diingat apalagi cintanya harus disatukan. Terkadang Allah hanya mempertemukan tidak mempersatukan.
☁☁☁☁
Setelah pulang dari rumah sakit, wanita itu lebih menghabiskan waktunya di dalam kamar. Mood nya sekarang berantakan.
"Kenapa sih kamu gampang banget lupain aku, aku aja nih susah banget buat lupain kamu selama 8 tahun ini." Elisya berceloteh dengan menatap surat yang Rifqi kasihkan waktu dulu dia koma.

KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
HumorMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...