Mereka kini sudah berada didepan caffe hits, caffe yang sudah Elisya tentukan.
Waktu mereka mau masuk, Elisya menahan pergelangan tangan Nasyah, membuat Putra juga ikut berhenti dan menengok pada twinsnya itu.
"Ada apa?" tanya Nasyah dengan menyeritkan dahi.
"Bang Putra masuk aja, nanti kami susul." pinta Elisya menatap Putra. Dan Putra hanya menganguk sebagai jawaban.
"Nasy,," panggil pelan Elisya.
"Iya? Ada apa El?"
"Menurut lo penampilan gua gimana? Apakah gua cantik? Sumpah gua gugup banget, secara gua gak perna penampilan feminim selain diacara penting."
Nasyah memandang El keatas sampai kebawah. "Udah cantik ko. Gak usah gugup, ada aku disini."
"Benarkah?" Nasyah menganguk mantap.
"Ok, yaudah ayo." ajaknya memasuki Caffe.
Mata mereka langsung mengarah disegrombolan cowok yang memakai pakaian casual.
Kedua cewek itu langsung menghampiri meja itu.
"Hai," ujar Nasyah melambaikan tangan dengan senyum manisnya.
"Haii,,"
"Itu siapa disebelah lo Nasy?" tanya Nathan yang gak berkedip waktu natap Elisya.
Elisya, gadis itu dari tadi hanya menampilkan wajah datar.
"Bilang kalo gua Putri." bisik Elisya pelan pas telinga Nasyah.
Elisya sengaja memperkenalkan dirinya Putri, karna ia tau kalo mereka gak tau nama panjangnya. Kecuali Putra sama Rifqi, Rifqi aja cuman tau namanya hanya Putri.
"Ohh ini, dia Putri." kata Nasyah yang langsung duduk disamping Dio, sementara Elisya ia langsung duduk disamping Nasyah dan disamping Putra. Karna meja yang mereka pilih bentuknya bundar.
"Putri siapa?" tanya Dio penasaran.
"Buset cantik banget. Kenalin dong," ujar Nathan dengan wajah berbinar.
"Hehe tadi udah aku kenalkan gitu ko," kata Nasyah dengan sedikit kekehan.
"Namanya Putri dia sahabat aku." Nasyah mulai memperkenalkan Elisya sebagai Putri.
"Ehh bay the way si tomboy mana? Dia yang ngajak kumpul ko gak nongol batang idungnya." Dio mengerutu sendiri mengetahui sicewek itu gak dateng.
"Dia udah dateng." Rifqi berunjar untuk pertama kalinnya.
Nathan dan Dion melotot kearah Rifqi.
"Mana dia?" tanya Dio mewakili Nathan.
"Disebelah Putra."
"Cewek cantik ini maksud lo?!" pekik Nathan seperti tak percaya, bahwa si tomboy bisa jadi cantik.
"Lo El?" tanya Dion menatap tak percaya Elisya.
"Ck! Lebay kalian!" Elisya berdecak kesal. Karna rencananya gagal gara-gara cowok rese itu.
"Jadi lo beneran El cewek jadi-jadian itu?!" lagi-lagi Nathan mempekik seola tak percaya.
"Kagak! Gua bukan El, gua Putri!" kata El dengan sedikit emosi.
"Tapi ko suara lo kek El?" tanya Dio penasaran.
"Auah bomat! Kesel gua mah kalian!"
Elisya langsung beranjak pergi tapi ujung rambutnya ditarik Dio, membuat wig yang dipakai Elisya sontak jatuh. Dan itu berhasil membuat pengunjung caffe bisik-bisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
HumorMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...