49- Ikatan Suci

6.7K 652 181
                                    

Hari ini hari paling ditunggu-tunggu semuah orang. Hari di mana sekarang Elisya akan menjadi seorang istri dari orang sama sekali belum dia ketahui siapa namanya.

Wanita dengan berbalut gaun pengantin syar'i bewarna putih bersih itu tengah gugup di depan meja rias, menatap pantulan dirinya di cermin.

Di dalam cermin itu dia terlihat sangat cantik dan anggun. Beberapa menit lagi dia sah menjadi seorang istri dari seseorang yang tidak dia kenal.

"Qobiltu nikaahahaa wa tazwijahaa bil mahril madz-kuur haalan." suara lantang dari seseorang yang telah mengucapkan kalimat sakral.

Satu tetes air bening menetes dari mata Elisya ketika ia mendengarkan ada seseorang di bawah mengingatnya dengan ikatan suci. Sekarang dia telah sah menjadi istri dari pria yang ia tidak tau siapa namanya.

"Sah?"

"SAH!"

"SAH!"

"Alhamdulillah."

"Nak, Bunda keluar dulu ya biar nanti suami kamu yang jemput." pamit Lia pada putri semata wayangnya.

"Bunda," cicit Elisya pelan tapi masih di dengar oleh Lia.

"Iya nak? Ada apa?" tanya Lia menyentuh pundak Elisya.

Elisya berdiri dan langsung berhamburan memeluk Lia.

"Aku belum siap jauh dari kalian Bun, aku-- aku takut kalau suami aku itu orangnya kasar." celoteh Elisya dengan menangis di pelukan Lia.

"Nak serahkan semuah pada Allah, dia baik kok. Kenapa Bunda sama Ayah kemarin setuju, karena kita sudah kenal dia dari dulu. Kamu percaya deh, sudah jangan nangis ntar riasannya rusak bentar lagi suami mu datang jemput kamu." kata Lia melepaskan pelukannya.

Elisya membiarkan Lia pergi, dia kembali duduk di kursi semula.

Tak lama kemudian ada yang membuka pintu kamar Elisya. Wanita itu menunduk karena gugup.

Tapak kaki mulai mendekatinya, Elisya jadi tampak gugup. Dia salting.

"Ayo ke bawah, sudah pada nungguin Zaujati ku turun." bisik pria itu pas di samping telingah Elisya.

Hati Elisya berdesir, bulu kunduknya berdiri, matanya melotot ketika mendengarkan suara itu. Elisya langsung mendongakan kepala menatap pria yang menyandang sebagai suaminya itu.

"Kamu," ujar Elisya dengan raut wajah tidak percaya.

Elisya berdiri menjauh dari pria itu.

"Kenapa kamu di sini? Mana suami ku?" tanya Elisya.

Pria itu berjalan mendekati Elisya berusaha meraih tubuh mungil istrinya.

"Stop! Jangan mendekat Rifqi!"

"Ini suamimu Elisya," balas Rifqi tenang.

"Enggak, kamu udah ada istri aku gak mau jadi yang kedua!"

"Iya memang saya udah ada istri,"

"Hah? Jahat ya kamu."

"Istri saya kan kamu." sambung Rifqi yang masih tenang.

"Gak lucu!" dengus Elisya kesal.

"Siapa yang lagi ngelucu, gak lihat muka saya yang serius ini." balas Rifqi menirukan ucapan Elisya beberapa tahun lalu.

Elisya tercengang, bagaimana Rifqi masih ingat dengan ucapannya dulu.

"Ikut saya ke bawah, nanti saya jelaskan." pintah Rifqi meraih tangan Elisya.

Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang