Mall terbesar di Jakarta. Ya kini lah Elisya dan Abel berada.
Semua orang memandang Elisya penuh tanda tanya, karena melihat kondisi Elisya yang sudah bonyok.
Ting
Notifikasi dari salah satu aplikasi chat berbunyi pertanda ada yang mengirimkan Elisya pesan.
Elisya langsung membukanya, dan segera membalas chat yang dikirimkan Nasyah.
Elisya langsung menuju lantai dua mall ini setelah membalas chat Nasyah.
Sementara Abel hanya mengikuti Elisya dari belakang.
"El, Abel naik tangga aja ya? Abel takut naik ginian," cicit Abel ketika akan menaiki eskalator.
Elisya menyeritkan dahi menatap Abel.
"Udah gak pa-pa gak usah takut, pegangan tangan gua." ujar Elisya mulai menggegam tangan mungil Abel.
"El, Abel takut.." cicit Abel menatap eskalator berjalan.
"Lu langsung naik aja, tapi jangan sampai lo menginjak garis kuning itu." Abel hanya menganguk.
"Bismillah.." setelah mantap Abel langsung menaiki dengan kaki yang gemeteran, hampir saja Abel terjungkal ke belakang kalau saja Elisya tidak menahan gadis itu agar tidak jatuh.
Tak lama kemudian mereka sudah selesai naik eskalator dan melanjutkan mencari keberadaan teman-temannya.
"Putra," panggil seseorang dari arah depan.
"Eh, itu El lah Muara. Kan Putra dah meninggal," ujar cewek disamping kanan cewek yang dipanggil Muara.
"Tapi mukanya mirip, itu Putra apa El ya?" gumam cewek disamping kiri Muara.
"Keknya Putra deh, soalnya mukanya babak belur. Kalian pada kan tau kalau Putra ketua dari landak yang suka berantem." kata Muara berjalan mendekati Elisya.
"Putra," panggil Muara waktu sudah dihadapan Elisya dengan cengiran khas cewek itu.
Hati Elisya berdesir ketika Muara menyebut nama Putra. Ia jadi merindukan kembarannya itu.
Dibelakang Abel hanya memperhatikan tiga cewek itu yang pada kekencentilan sama Elisya.
"Itu El Muara, lihat ada poninya kalau Putra kan ada jambulnya." keukuh cewek disamping kanan.
"Udalah Lisa, lo diem deh." cewek dipanggil Lisa langsung kicep ketika Muara bersuara.
"Ehem! Kalian siapa?" tanya Elisya memandang datar ketiga cewek itu.
Elisya gak tau siapa mereka, ia merasa ia seperti perna melihat. Dimana ya?
Oh iya, Elisya ingat. Cewek yang bernama Lisa perna datang kepadanya waktu pertama kali ia masuk di SMA Bangsa. Cewek yang tiba-tiba datang yang langsung bergelayut dilengannya dan memanggilnya dengan embel-embel 'Bef'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
HumorMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...