Acara repsesi akhirnya selesai juga. Dua pengantin baru itu sedang berduaan di kamar kamar baru mereka, yaitu di rumah Rifqi. Memang, setelah acara repsesi mereka memang langsung pulang di rumah Rifqi. Itu atas permintaannya si Rifqi sendiri.
Elisya duduk dengan canggung di depan meja rias, dengan gaun pengantin masih membaluti tubuhnya. Wanita itu kesulitan melepaskan semuah jarum yang berada di kepalanya.
"Butuh bantuan?" Rifqi datang dan menawarkan bantuan tapi Elisya enggan menatap Rifqi di cermin.
"Enggak, makasih." tolak Elisya.
Tanpa mendengarkan persetujuan Rifqi dengan sendirinya membantu Elisya.
Elisya hanya diam sambil menatap wajah tampan suaminya dari cermin. Wajah tegas itu tengah serius mencabuti semuah jarum yang ada, tanpa sadar sudut bibir Elisya terangkat. Dia baru menyadari bahwa suaminya ini begitu tampan.
"Jangan liatin saya terus nanti suka, biar saya saja yang suka kamu." kata Rifqi membuat Elisya jadi salting.
"Apaan sih, GR!" cetus Elisya.
Semuah jarum sudah terlepas dan kini Rifqi mau membuka jilbab yang dikenakan Elisya namun wanita itu menolak dengan menahan tangan Rifqi.
"Jangan," cicit Elisya sambil menggelengkan kepala.
"Kenapa?" Rifqi menyeritkan dahi menatap Elisya di depan cermin.
"Aku malu," cicit Elisya sambil menunduk.
Rifqi terkekeh pelan.
"Kenapa malu? Saya ini juga kan suami mu. Dulu aja suka malu-maluin." balas Rifqi.
"Ish!" decak Elisya kesal menimpuk pelan lengan Rifqi.
"Sudah sana sholat dulu, saya mau siap-siap juga."
Elisya hanya diam lalu menuruti perintah Rifqi.
Mereka sholat berjama'ah. Untuk pertama kalinya Elisya sholat berjama'ah bersama imamnya, dan itu salah satu impian Elisya yang terwujud.
Berapa menit kemudian sholat telah usai. Rifqi membalikan badan lalu menyodorkan tangan ke Elisya, namun wanita itu seperti enggan menerima uluran tangan Rifqi.
Elisya terus mengulur tangannya, tapi di tarik kembali. Rifqi yang melihat itu menyeritkan dahi menatap sang istri.
"Kenapa?"
"Eum.. Anu.. Aku.."
Rifqi semakin bingung sama istrinya itu. Ada apa dengan Elisya?
"Kenapa?" tanya Rifqi lagi dengan sabar.
"Aku.. Gak perna bersentuhan sama lawan jenis, jadi.. Kalau aku nyentuh kamu rasanya akan aneh." cicit Elisya semakin menunduk.
Rifqi tersenyum simpul. Ternyata istrinya itu sudah benar-benar berubah.
"Elisya Elisya dulu aja suka nyentuh saya sesuka hati. Tetapi, sekarang malah malu nyentuh suaminya sendiri."
"Ck! Itu kan dulu, sekarang beda Rifqiii." dengus Elisya kesal karena lagi-lagi Rifqi mengejeknya.
"Maaf maaf, tapi tadi waktu akad kamu dengan gampangannya cium tangan saya kan. Kenapa sekarang jadi gini," ujar Rifqi.
"Tadi pikiran ku lagi banyak, jadi rifleks aja nyium tangan kamu." balas Elisya menatap cemberut Rifqi.
☁☁☁
Malam semakin larut tapi pasangan pengantin baru itu masih terjaga. Rifqi duduk di atas kasur dengan menatap layar laptop. Sedangkan Elisya sedang duduk di depan meja rias, entah apa yang sedang dilakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔
HumorMENDING LU PADA BACA VER 2 DEH, DI SANA LEBIH BAEK DARIPADA DISINI!! (Berhubung saya malas revisi, jadi saya membuat STMP ver.2. Di sana penulisannya lebih baik, 60% since tidak ada di STMP ver.1. Tapi tenang saja alurnya masih sama Shay. (Tapi ters...