33-Porcupine

6.1K 605 24
                                    

Abel. Gadis itu tengah merayu Elisya agar membawahnya jalan-jalan mengikuti teman-temannya.

Aida, Mila, Fina, Zahra, mereka berempat sudah berangkat jalan-jalan mengelilingi kota atas perintah Lia dan yang pasti Rendy lah yang mengendarai mobil.

Tadi Abel mengeluh pengen jalan-jalan karena belum perna ke Jakarta plus pengen Elisya melupakan masalahnya sejenak, Lia yang mendengarkan penuturan Abel langsung mengiyakan karena Lia tau kalau putrinya itu tak akan berlama bersedih ketika ada teman-temannya.

Tapi sepertinya Elisya tidak mau, karna bisa dilihat sekarang Elisya tidur-tiduran di kamarnya. Sementara yang lain sudah berangkat sejak tadi, dan hanya tinggal Abel yang tak putus membujuk Elisya sampai mau.

"El.. Ayo lah.. Sekali-kali nyenengin Abel," rengek Abel sambil menggoyang-goyangkan tubuh Elisya.

Elisya masih diam tak menggubris rengekan Abel, gadis itu masih sibuk dengan kegiatan awal. Yaitu memenjamkan mata.

"Elisya ayo lah.. Gak bosan apa di sini terus.. Abel sangat pengen jalan-jalan di Jakarta, Abel belum perna di Jakarta sebelumnya soalnya. Ayo lah..." rengek Abel sekali lagi dengan memasang muka melas.

"Ck! Lu gak capek apa bujuk gua?!" Elisya berdecak kesal menatap datar Abel.

"Abel gak akan capek sampai Elisya mengiyakan ajakan Abel."

"Bawel!" Elisya beranjak dari kasurnya.

"Elisya mau kemana?" tanya Abel ketika Elisya pergi.

"Siap-siap." jawab Elisya singkat yang membuat Abel mengembangkan senyum.

Ceklek

Pintu kamar terbuka menampilkam gadis cantik dengan dres selutut itu menghampiri Abel.

"Elisya mana, Bel?" tanya gadis itu.

"Eh neng Nasyah geulis pisan atuh neng," cengir Abel menatap lawan bicara.

Gadis yang di panggil Nasyah lebih tepatnya Nasyah sahabatnya Elisya itu hanya tersenyum malu.

"Hehe makasih Abel, Kau juga cantik kok Bel. Oh ya, kau sudah berhasil membujuk El?" tanya Nasyah sekali lagi.

Abel menjetikan jari, tak lupa tangannya stay mengipasi wajahnya.

"Masalah gampang itu mah, jangan panggil Abel si Queen gosip the real yang gitu aja nggak bisa buat Elisya luluh." sombongnya.

Nasyah terkekeh. Gadis ini lucu juga. Batin Nasyah.

"Ada apa Nas?" Nasyah maupun Abel menoleh ke sumber suara menemukan Elisya yang sedang memakai hoddie putih.

"Aku mau susul mereka sama kak Rehan, El. Ayok kita berangkat barengan," ajak Elisya dengan terus memperhatikan Elisya yang sedang menyisir rambut pendek nya.

"Enggak lu duluan aja, gua sama ni bocah nyusul di belakang. Lagian juga nanti kita akan ketemu," balas Elisya yang masih sibuk menyisir rambutnya.

"Ohh gitu, yaudah kalau gitu aku duluan El." Nasyah membalikan badan meninggalkan kamar Elisya.

"Hati-hati." balas Elisya sedikit berteriak.

Abel begitu kagum sama Elisya. Selain cantik, Elisya juga tampan. Abel tak menyangka bahwa dia memiliki teman dekat seganteng Elisya, hampir saja ia khilaf.

Abel kamu harus sadar, itu teman kamu Elisya. Jangan sampai kamu suka, bisa-bisa dikira lesbi nanti. Gerutu Abel membatin sambil menatap Elisya dengan senyum-senyum.

"Ngapain lu senyum-senyum?"

Abel tersentak kaget ketika Elisya bersuara. Gadis itu gelagapan sendiri ketika Elisya menatapnya dengan tatapan mengimidtasi.

Si Tomboy Masuk Pesantren? [WES RAMPUNG]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang