Hapoy Reading
❤❤❤❤❤
Ada yang bersinar tapi bukan yaitu kamu. Tiga paket komplit shining, shimiring, splendid
~
Hening.
Rara tenggelam dalam kebisuannya. Ia menatap ke seluruh penjuru kelas yang telah sepi. Sudah setengah jam gadis menawan itu tak beranjak dari tempat duduknya padahal suara bel sudah sejak tadi berbunyi.
Ia terdiam cukup lama kemudian bangkit sambil menggendong tas tanselnya yang seringan kapas. Rasanya baru kemarin ia mengenal Keano tetapi semua sudah sejauh ini. Mungkin jika saja ia mencitai orang lain, apa mungkin hatinya tetap akan sekacau ini?
Sambil berjalan menuju luar kelas ia tetap menunduk tetapi langkahnya terhenti tepat di depan kelas saat melihat sepasang sepatu putih berada di hadapannya. Dengan perlahan Rara mengangkat kepalanya.
Ia diam termangu menatap wajah dingin yang begitu tak asing. Jelas Rara akan mengingat sosok di hadapannya ini.
"Gue mau lewat!" Intrupsi yang begitu menyiutkan nyali itu membuat Rara tersadar. Tetapi bukannya menyingkir ia menggoyangkan bahu itu dengan brutal.
"Astgaa!!! Gue hampir lupa lo juga sekolah di sini Alibaba" histeris Rara senang. Jelas saja ia jadi tak begitu bego-bego amat berada di sekolah ini.
Pria itu menyerengit tak suka mendengar namanya terpeleset menjadi alibaba sungguh namanya sudah sangat bagus.
"Upss... Maksud gue Al" Rara menjeda sejenak ucapannya, ia melirik benda yang terpampang jelas di dada kiri pria tiang listrik ini.
"Alta Julian Alterio"Akhirnya setelah mengenal cukup lama ia mengetahui nama pria di hadapannya ini. Beberapa kali bertemu secara singkat tetapi Rara seakan mengenal lama Alta.
Rara mengekori Alta yang memasuki kelas, gadis itu mengerutkan keningnya saat Alta berjalan menuju bangku yang tadi ia tempati atau lebih tepatnya bangku kosong yang brada di sebalahnya.
Pria itu terlihat menunduk mengambil tas yang ternyata berada di dalam laci. "Lo gak kepo gitu kenapa gue ada disini" ucap Rara penasaran. Karena pria itu terlihat tenang saja saat menatapnya beberapa saat lalu.
"Ya, pasti lo sekolah" saut Alta yang masih berkutat dengan isi tasnya. Mulut Rara terbuka kecil mendengar jawaban dari mulur Alta yang sepertinya begitu elastis mengeluarkan jawabannya.
"Jahat banget sih. Gak usah jujur banget juga, gue memang sekolah disini tapi tanya kek. Kenapa gue bisa ada sekolah disini atau apa gitu" oceh Rara yang begitu dongkol dengan jawaban Alta.
Ocehan Rara yang menurut Alta tak bermutu itu hanya ditanggapi dengan anggukan singkat. Pria itu seakan mendengar Rara sesaat tapi Rara yakin perkataannya hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Good boy Alta
Rara tersentum paksa, karena harus kenal dengan kulkas berjalan seperti Alta Julian Alterio. Pria itu berjalan melewati Rara yang masih diam, ia tak lagi berniat mengikuti Alta si kulkas. Menurutnya percuma karena sepertinya pria itu merasa terganggu dengan keberadaanya.
Baru saja Rara ingin tetap diam membiarkan Alta terlebih duku keluar tapi suara dingin itu membuatnya menoleh.
"Mau jadi penunggu kelas?" Tanya Alta yang sedang menunggu Rara beberapa langkah. Gadis itu dengan cepat berjalan mendekati Alta, ia berusaha menahan senyumnya yang sudah hampir telinga.
Mereka berdua melangkah bersama melewati kelas-kelas yang sudah kosong. Hanya dalam keheningan dan tenggelam dengan fikiran yang saling terbang kesana kemari, mencari jabwan atas setiap pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't First Love
Genç Kurgu"Jika kamu mencintai seseoang, maka lepaskan dia. Jika seseorang tersebut kembali, ia milikmu. Namun jika tidak ia memang bukan untukmu." ****** Kata orang jatuh cinta itu pilhan, tapi bagi seorang Qiandra Brunella jatuh cinta itu petaka, Sebab jatu...