"Morning beib!" sapa Aksa ketika melihat Keysa turun dari mobil bersama Alya.
"Bab, beb, bab, beb, makan tuh bebek!" semprot keysa ketika Aksa sudah sampai di sampingnya.
Bukannya marah atau kesal, cowok itu malah terkekeh geli melihat respon Keysa.
"Pagi-pagi udah marah aja. Senyum dong," Aksa menarik kedua sudut bibir Kesya hingga membentuk sebuah senyuman terpaksa.
"Ekhm!" dehem Alya cukup keras, hingga berhasil mengalihkan pandangan kedua orang itu ke arahnya.
"Ini sekolah tempat buat belajar, bukan pacaran!" Ketusnya memperingati.
"Iri ae lo. Sono ke kelas duluan, nggak usah ganggu!" Kesal Aksa sengaja mengusir Alya. Jelas sekali perbedaan ketika Aksa berbicara lemah lembut pada Keysa, dan ketika ia berbicara ketus pada Alya dan yang lainnya.
"Lo siapa pakai usir sahabat gue segala hah?!" Bentak Keysa tidak terima ada yang mengusir Alya seperti seorang pengganggu.
"Key—"
"Cabut Al," Keysa memotong ucapan Aksa dan menarik tangan Alya untuk pergi dari sana—tanpa menghiraukan ucapan Aksa.
"Lo emang beda Key, nggak salah gue pilih lo," Monolog Aksa yang memandangi punggung Keysa—yang mulai menjauh dari pandangannya. Tanpa ia sadari sebuah senyuman tipis tercetak jelas di bibirnya, hal itu membuat beberapa siswi berteriak histeris melihatnya.
Bagaimana tidak? Seorang Aksa yang terkenal dingin, cuek, tidak pernah deket sama cewek, dan tidak pernah senyum itu, kini tersenyum walau kecil hanya karena seorang siswi baru. Padahal sudah banyak siswi yang mendekati dirinya, namun tidak ada satu pun yang berhasil menarik perhatian Aksa.
🌱🌱🌱
Bel berbunyi beberapa menit yang lalu. Alya, Afra, Kaila, dan Cyra tengah berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Sedangkan Keysa, gadis itu sedang tidak mood. Jadilah dia berada disini, di sebuah taman indah nan rindang yang berada di belakang sekolahnya. Tidak banyak murid yang berada disana, hanya ada beberapa saja.
Saat menikmati hembusan angin di bawah pohon besar yang rindang sembari mendengarkan lagu, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya dan mengatakan sesuatu yang membuat Keysa membuka matanya yang sempat tertutup.
"Kenapa nggak ke kantin?" Tanya Aksa duduk di samping Keysa.
Keysa melirik sebentar ke arah Aksa dan kembali memejamkan matanya.
"Ngapain lo?" Tanyanya menghiraukan pertanyaan Aksa."Nyari lo."
"Ada urusan sama gue? Penting nggak? Kalau nggak penting, udah sana pergi. Gue mau sendiri."
"Penting."
"Apa?"
"Nih." Mendengar itu Keysa membuka matanya kembali dan menatap sesuatu yang di berikan Aksa kepadanya.
"Apaan tuh?"
"Makan. Biar nggak sakit," ujarnya membuka tutup bekal yang dia bawa.
"Nggak mood," Jawab Keysa melas.
"Gue suapin mau nggak?" Tawar Aksa menyodorkan sesendok berisi nasi goreng kepada Keysa.
"Nggak mau. Lo aja yang makan sendiri," tolak Keysa.
"Makan!"
"Nggak!"
"Makan!!"
"Ngg-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Aksa dengan cepat memasukan sesendok nasi ke dalam mulut Keysa ketika terbuka untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
Teen FictionSetiap orang memiliki kisahnya tersendiri. Mereka akan menjadi tokoh utama di dalam cerita hidupnya. Begitupun dengan Keysa, seorang remaja yang ketika kecil di paksa menjadi dewasa. Banyak yang iri dengan hidupnya sekarang, tetapi tidak banyak yang...