Derum motor Keysa dan Alya menggema di jalanan, membuat orang-orang yang ada di tempat balapan itu menatap mereka dengan kagum. Sebelum berangkat kesini, mereka pergi ke mansion pribadi milik Keysa terlebih dahulu untuk mengambil motor yang telah disiapkan Arya disana.
"Wih, buketu come back guys!" teriak David—salah satu panglima di The Thunder—ketika melihat Keysa memarkirkan motornya.
"Apa kabar buketu?" tanya Wildan.
"Baik. Kalian?" tanya Keysa sembari bertos ria ala geng mereka.
"Baik!" seru mereka serempak.
"Gimana balapan nya, Ar?" tanya Keysa setelah sampai di samping Arya dan duduk di atas motor salah satu anak geng nya.
"Beres Key, tinggal tunggu aja lawan lo." Keysa menganggukkan kepalanya.
"Oh iya, kenalin nih temen gue Alya dari California," ucap Keysa memperkenalkan Alya kepada geng motor nya.
"Wih cantik mbree."
"Boleh juga tuh."
"Wadaw jauh bener California."
"Woy, udah. Entar lo di gampar lagi sama buketu," lerai David dan mengulurkan tangannya kepada Alya. "Kenalin nama gue David," Alya menerima uluran itu.
"Alya," jawabnya dingin.
"Yaampun Buketu, lo bawa temen sebelas dua belas banget sama lo. Dingin," ungkap David melas.
"Iya lah dia mirip kayak gue. Kan nggak sembarang orang yang gue deketin," jawab Keysa angkuh.
"Iyain dah Buketu. Eh itu tuh lawan lo," heboh Bastian ketika melihat sebuah motor baru datang langsung menuju ke tempat rivalnya.
"Mana?"
"Itu tuh yang pakai jaket kulit item, sama masker yang nggak pernah dia buka sama sekali. Dia itu disebut the King racing selama 2 tahun belakangan ini," jelas Bastian menunjuk orang yang di maksud yang kini sedang bertegur sapa dengan temannya di seberang sana.
Arya merangkul pundak keysa dan berkata."Tenang aja, lo kan Queen racing yang tak pernah terkalahkan itu. Gue yakin lo bakal ngalahin dia. Iya nggak guys?!"
"Yoi. Hidup Queen Racing!!!"
"Hidup!!" seru mereka serempak.
Saat sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba saja seorang lelaki yang katanya King Racing itu mendekat kearah Keysa dan menyapa dirinya. "Hai, QR!" Keysa berbalik dan mengangkat satu alisnya.
Fyi, Keysa dan Alya sudah memakai scraft penanda The Thunder yang ia ikat untuk menutupi sebagian wajah nya pada saat sedang berbincang-bincang tentang lawan Keysa. Karena disetiap organisasi ataupun geng yang dia dirikan sudah dipastikan tidak akan ada yang bisa mengenali wajah nya, kecuali orang-orang tertentu saja.
"Gue cuman mau bilang, jangan nangis kalau kalah," ujarnya meremehkan yang membuat Keysa terkekeh.
"Wah parah lo, elo tuh kali yang mewek kalau kalah!" geram David yang memang memiliki tingkat kesabaran setipis tisu.
Keysa mengangkat tangannya di udara petanda 'diam'. David yang awalnya maju selangkah—berniat akan melayangkan satu pukul ke lelaki itu, segera ia urungkan dan kembali ke posisi awalnya. Sedangkan Keysa sudah maju dan membisikkan sesuatu di telinga lelaki itu.
"Nggak usah songong jadi orang. Say good bye aja sama mobil yang sebentar lagi akan berpindah alih ke tangan gue," Bisik Keysa sinis dan berjalan ke arena balapan—meninggalkan lelaki itu sendirian diantara motor-motor The Thunder, karena anak-anak The Thunder sudah pergi setelah melihat sang ketua berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
Novela JuvenilSetiap orang memiliki kisahnya tersendiri. Mereka akan menjadi tokoh utama di dalam cerita hidupnya. Begitupun dengan Keysa, seorang remaja yang ketika kecil di paksa menjadi dewasa. Banyak yang iri dengan hidupnya sekarang, tetapi tidak banyak yang...