☀KEYSA 29•||PESAN||•

7.4K 250 19
                                    

"Key?"

"Keysa?"

"KEYSA?!" Keysa melirik sekilas kearah Alya.

Mereka berlima tengah berada di kantin sekolah. Suasana kantin begitu sepi, bagaimana tidak? Sekarang sedang berlangsung proses belajar mengajar di kelas masing-masing. Sedangkan mereka dengan seenak jidat membolos di kantin.

"Gak makan lo?" Keysa menggeleng, akhir-akhir ini mood nya tidak bagus. Di tambah lagi dengan masalah di masa lalu nya yang mulai bermunculan.

"Lo lagi ada masalah?"

Bukannya menjawab, Keysa kembali terdiam. Keempatnya hanya menghembuskan nafas pasrah— memberikan waktu sendiri untuk Keysa. Dari arah pintu kantin, datang seorang lelaki yang berjalan ke arah meja mereka.

"Ngapain lo?!" Tanya Afra ketus.

Keysa yang mendengar nada bicara Afra, langsung mengalihkan pandangannya ke arah orang itu dan tatapan keduanya bertemu.

"Gue mau ngomong," ujarnya menatap Keysa tanpa memedulikan ucapan Afra. Keysa mengangkat alisnya—meminta penjelasan. "Nggak disini," sambungnya.

"Ngomong sekarang atau lo bisa pergi," Final Keysa tidak ingin membuat keributan, bahkan dengan Aksa yang setelah hubungan mereka berakhir, mereka tidak pernah lagi berbicara—lebih tepatnya Keysa yang menghindar.

Aksa menghela nafasnya dan menatap sahabat gadis itu, mengisyaratkan untuk pergi. Mereka setuju memberikan waktu untuk keduanya menyelesaikan masalahnya. Sedangkan Keysa membiarkan saja, ketika keempat gadis itu beranjak dari tempatnya.

"Lo belakangan ini kemana aja?" Tanya Aksa setelah duduk di hadapan Keysa.

"Bukan urusan lo."

"Setidaknya kasih kabar—"

"Peduli amat." Potong Keysa. "Kalau nggak ada yang penting, mending lo cabut deh, bosen gue liat muka lo. Ngapain juga gue kasih kabar sama orang kayak lo? Buang-buang waktu tau nggak?!" 

Tanpa mendengar ucapan Aksa, Keysa berdiri. Sebelum beranjak dari kantin, dia berkata yang sudah sedari lama ingin dia ucapkan.

"Satu lagi. Jangan pernah cari kabar atau apapun itu tentang gue. Hubungan lo sama gue udah end, jalanin hidup masing-masing tanpa mengusik hidup yang lain!"

Keysa pun melangkahkan kaki nya keluar dari kantin. Dia berjalan tidak tentu arah, hingga dia mendengar suara bentakan di dalam toilet wanita. Keysa menendang pintu yang terkunci dari dalam, yang seketika menampilkan empat orang yang ada di sana ketika pintu berhasil terbuka. Yang di mana ketiga orang itu berdiri dengan angkuhnya sembari menjambak rambut satu orang yang berada di bawah kaki mereka.

Keysa berdecik kesal melihat pemandangan di depannya. Dia masuk dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Seru?" Pertanyaan Keysa membuat keempat gadis itu cengo. Mereka pikir Keysa akan ikut campur dan membela gadis culun yang menjadi bahan bully ke tiganya.

Keysa tersenyum kecil melihat kebingungan mereka. "Seru ngebully nya?" ulangnya memperjelas pertanyaannya.

Salah satu gadis yang di ketahui bernama Ningsih berdehem dan menatap menantang Keysa. "Kenapa? Lo mau join?"

"Ck! lo pikir dengan ngebully cewek culun kayak dia, ngebuat lo ngerasa berkuasa?" Keysa menunjuk kearah gadis yang duduk di lantai. "Nggak bitch! Level lo terlalu rendah buat ngajak gue join sama geng nggak jelas lo ini!" Keysa beralih menunjuk Ningsih dkk.

Ningsih dkk menatap geram Keysa. Saat akan menjambak rambut Keysa, dengan cepat dia memutar tangan Ningsih yang membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Sekali lagi gue liat lo ngebully di sekolah gue, jangan harap lo bakal bertahan di sini!" peringat Keysa menekan setiap katanya dan menghempaskan tangan Ningsih.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang