"Woy bro!" panggil seorang lelaki kepada temannya yang baru saja masuk kedalam Cafe.
"Lo masih jagain dia?" sambungnya saat melihat temannya itu menaruh jubah hitam di atas meja. Jubah yang sering sekali dibawanya ketika sedang mengawasi seseorang.
"Seperti yang lo lihat."
Lelaki itu terkekeh. "Kenapa gak lo samperin aja langsung? Kalau gini kan lo sendiri yang ribet."
Cowok itu menghela nafas dan membaringkan kepalanya di atas meja, lalu melihat kearah gelas kecil yang berisi kan air. "Belum saatnya."
🌱🌱🌱
"Kenapa Key?" Tanya Ezano.
Kini Ezano berada di dalam kamar Keysa. Saat mendapat panggilan, lelaki itu dengan cepat datang ke mansion. Sedangkan yang lain di minta untuk meninggalkan keduanya, kata Keysa ada hal penting yang ingin dia bicarakan.
"Gue mau lo cari tau tentang seseorang." Keysa mulai menceritakan tentang yang dia alami tadi dan juga orang yang memakai jubah hitam itu.
"Aneh," komentar Ezano setelah Keysa selesai bercerita.
Keysa mengangguk setuju. "Maka dari itu, gue mau lo cari tau semua tentang dia. Bisa jadi dia salah satu musuh kita kan?"
"Ok kalau gitu gue balik sekarang dan secepatnya gue bakal kasih laporannya." Ezano bangkit dan membiarkan Keysa beristirahat.
"Bang?" panggil Afra ketika melihat Ezano keluar dari kamar Keysa.
"Kenapa?"
"Udah mau pulang lo?"
"Iya ada tugas nih."
"Oh yaudah tiati di jalan bang." Ezano mengangguk sebagai jawaban.
Keesokan harinya, Keysa telah mendapat kabar dari Ezano. Mimik wajahnya yang awalnya ceria menjadi murung setelah membaca laporan hasil pencarian Ezano.
Tertulis disana bahwa orang yang Keysa cari sama sekali tidak bisa di ketahui identitas nya, baik nama, maupun latar belakangnya. Orang itu sungguh sangat berhati-hati dan pintar.
"Sebenarnya lo siapa?" tanya Keysa entah pada siapa, karena hanya dirinya sendirilah yang berada dalam kamarnya.
Dari hasil laporannya, Keysa sudah menyimpulkan bahwa orang yang ia cari jelas bukan orang biasa yang dengan mudah Keysa mendapatkan semua informasi terkait dirinya. Jadi pertanyaannya, siapa dia? Apa maksud dari pertolongan nya kemarin?
Pertolongan? Anggap saja seperti itu. Lagi pula memang benar bukan, kalau orang itu telah menolong nya? Walau Keysa belum tahu betul maksud dari itu semua.
Biarkan saja dulu seperti ini, Keysa sendiri yang akan mencari tahu identitas orang itu. Karena dia yakin orang itu tidak akan jauh-jauh darinya.
Sedangkan di tempat lain. Seorang cowok yang sedang duduk di depan laptop tersenyum melihat layar laptop nya, entah apa yang sedang ia lihat disana.
Ketukan di pintu mengalihkan tatapannya. "Ada yang mencoba mencari identitas lo, dia—"
"Gue udah tahu."
Orang yang hanya menyembulkan kepalanya dibalik pintu itu di buat cengo, kalau tahu begini dia tidak akan berlarian hanya untuk memberitahu informasi yang sudah di ketahui duluan oleh orang yang akan dia kasih tahu.
"Bangsat, kalau udah tahu duluan, kenapa gak bilang? Jadinya kan gue gak perlu capek-capek lari kesini."
"Gak ada yang nyuruh lo lari," balasnya acuh tak acuh yang membuat lawan bicaranya kesal setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
JugendliteraturSetiap orang memiliki kisahnya tersendiri. Mereka akan menjadi tokoh utama di dalam cerita hidupnya. Begitupun dengan Keysa, seorang remaja yang ketika kecil di paksa menjadi dewasa. Banyak yang iri dengan hidupnya sekarang, tetapi tidak banyak yang...