☀KEYSA 25•||ALVARO||•

7.2K 267 11
                                    

"Al... hiks!"

"Sshtt, kamu tau aku nggak suka kalau kamu nangis kayak gini kan?"

"Tapi—"

"Kamu kuat Key, aku tau itu. Udah ya nangisnya," Al menghapus air mata di pipi Keysa.

"Jelek tau."

"Al!!"

"Canda. Keysa nya Al, selalu cantik di mata Al."

"Keysa sayang Al."

"Al juga sayang sama Keysa."

Keduanya berpelukan. "Jangan tinggalin Key, ya Al?"

"Nggak akan."

"Janji?"

"Janji!"

Detik itu pun Keysa terbangun dari tidurnya. Dia merasa matanya berair dan segera menyentuh kelopak matanya. Dan benar saja, kini matanya sembab karena air mata yang entah sudah berapa lama ada disana.

"Shit!! Lo bohong Al, lo bohong... kenapa lo tinggalin gue? Lo sendiri yang janji nggak akan tinggalin gue. Lo sama aja tau nggak!! Gue benci lo Al. Benci... tapi gue juga sayang sama lo. Hiks!"

Keysa memeluk kakinya sembari menangis dalam diam di kamarnya. Ingatannya tentang Al—teman masa kecilnya itu sangat menyayat hatinya.

Dulu, di saat Keysa sedih dan terpuruk hanya ada satu orang yang bisa menenangkan dirinya. Al. Hanya dia seorang. Namun suatu hari, Al menghilang entah kemana. Meninggalakan Keysa sendirian.

Tok! Tok! Tok!

Mendengar suara ketukan di pintu, Keysa segera menghapus jejak air matanya dan beranjak membuka pintu.

"Morning, Miss."

"Morning. Ada apa Bella?"

"Berkas yang kemarin belum selesai, sudah saya antarkan seperti perintah anda."

Berkas sialan!

"Formal amat lo Bel, udah sering malah gue bilang kalau bukan di kantor atau lagi berdua aja kayak gini nggak usah formal."

Bella tertawa kecil. "Nggak biasa."

"Yaudah lo simpan aja di ruang kerja, nanti gue nyusul," maklum Keysa. "Lo sibuk hari ini?"

"Sepertinya begitu Miss. Kalau boleh tau ada apa ya?"

"Nggak kok. Lo balik aja ke kantor, nanti kalau selesai, gue telpon."

"Baik Miss. Saya permisi dulu." Keysa mengangguk, membiarkan Bella pergi dari hadapannya, lalu masuk ke kamar mandi.

30 menit kemudian, Kesya sudah siap. Sebelum berkutik dengan berkas-berkas membosankan itu, dia sarapan terlebih dahulu untuk mengumpulkan tenaganya.

Setelah selesai sarapan, ia segera beranjak menuju ruang kerja nya. Sebelum itu dia menelpon orang kepercayaannya untuk menanyakan keadaan seseorang.

"Morning Miss."

"Morning. Bagaimana?"

"Seperti biasa Miss. Belum ada kemajuan."

Keysa menghela nafasnya. "Baiklah. Terus jaga dia. Nanti sore atau malam baru saya kesana."

"Siap Miss."

Keysa memutuskan panggilannya dan mulai fokus menyelesaikan berkas-berkas itu.

🌱🌱🌱

"Akhirnya selesai juga," gumam Keysa merenggangkan otot-ototnya. "Ini jam berapa ya?"

Keysa menyalakan handphone nya dan melihat bahwa waktu menunjukkan pukul 15:35.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang