☀KEYSA 31•||KRISTAL||•

7.2K 289 7
                                    

Hari ini, semuanya berjalan lancar. Terdengar bel pulang sekolah, membuat setiap wajah para murid menjadi segar kembali. Begitu pula dengan Keysa dkk, mereka berjalan beriringan keluar dari kelas menuju parkiran. Rencana nya, hari ini mereka akan pergi shopping—sekedar menghilangkan kegabutan di sore hari.

Drtt-drtt...

"Eh lo pada duluan aja, gue lagi ada urusan bentar," ujar Keysa melihat benda pipih miliknya.

"Urusan apaan?" tanya Cyra.

"Biasa, orang sibuk," kekehnya yang membuat teman-temannya mendengus kesal.

"Sok sibuk lo, sat!" cibir Afra.

"Yaudah jangan lama-lama, kita tunggu lo di sana." Setelah mendengar perkataan Kaila, mereka berempat masuk ke dalam mobil— meninggalkan Keysa sendirian di depan mobilnya.

Keysa mengangkat telpon yang masuk. "Siapa?" tanya nya setelah menggeser icon berwarna hijau.

"..."

"Hallo?"

Keysa terus saja bersuara, tetapi tidak ada balasan sedikit pun dari seberang sana. Saat akan memutuskan sambungan, tiba-tiba saja ada seseorang yang entah datang dari mana menyuntikkan obat bius ke leher Keysa dan seketika gadis itu pingsan.

"Kerja yang bagus! Bawa dia," Perintah seorang gadis kepada dua lelaki di hadapan nya.

Tak lama kemudian, mereka berempat sampai di sebuah pabrik yang sudah lama tidak di gunakan. Kedua lelaki itu mendudukan Keysa di sebuah kursi dengan badan yang di ikat dengan tali dan mulut yang terikat oleh kain, lalu mereka keluar. Sedangkan gadis itu menghampiri rekannya yang sudah terlebih dahulu berada di sana.

"Udah lama lo?"

"Mayan," jawab rekannya memberikan minuman soda kepada gadis itu.

"Biusnya bekerja sampai kapan?" tanya gadis itu tidak sabar.

"Bentar lagi, sabar aja."

"Itu gak berbahaya kan?"

"Lo takut?" gadis itu ingin menjawab, tetapi dia ragu. Ini adalah kali pertamanya dia memakai hal berbau bius, kalau Keysa kenapa-kenapa bisa jadi dia akan terkena masalah.

"Tenang aja kali, gue udah biasa pakai kayak gituan. Dan itu gak berbahaya, cuman bakal bikin tubuh orang yang terkena bius menjadi lemas dan tidak berdaya," jelasnya membuat gadis itu menghembuskan nafas lega.

Setelah lima menit berlalu, akhirnya Keysa mengerjapkan matanya— berusaha menetralkan cahaya yang masuk Ke dalam Indra penglihatan nya. Tubuh nya lemas sekali—tidak bisa di gerakan. Ingin berteriak juga tidak bisa, karena mulut nya tertutup dengan kain.

Jika saja Keysa tahu siapa pelaku di balik ini semua, dia tidak akan segan-segan membunuh orang itu. Berani sekali dia membuat dirinya tidak berdaya seperti ini. Dia tidak bisa berbuat banyak selain menyumpah serapai pelaku nya dalam hati.

Suara langkah seseorang mengalihkan perhatian Keysa, namun sayangnya dia tidak bisa berbalik untuk melihat siapa yang datang.

Kedua orang yang sedari tadi menunggu Keysa sadar, berdiri tepat di depan gadis itu sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

Keysa yang melihatnya memutar bola matanya malas. Sampai kapan mereka akan mengusik dirinya. "Mau apa lo?" tanya Keysa dengan suara lemas setelah kain itu di lepas dengan kasar dari mulutnya.

"Ck, udah lemah juga masih aja sok lo njing."

"Udahlah, gak usah banyak bacot. Si, ambil air, kasihan tawanan kita pasti haus. Iya kan?" tanya rekan gadis itu memandang remeh Keysa.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang