"Hallo, Bel?"
"Iya Miss?"
"Kau sudah mendapatkan semua informasi yang ku minta?"
"Sudah Miss."
"Baiklah. Kirim semua informasinya kepadaku sekarang."
"Baik."
Tut!
Sambung di putuskan oleh Keysa. Setelah melihat pesan yang di kirim Bella, dia tersenyum penuh arti dan segera menghubungi teman-temannya.
"Masih inget punya temen hah?!"
"Buset Al, sans dong. Gue baru juga nelpon udah kena semprot aja."
"Lagian udah sering di telpon, malah nggak pernah lo angkat."
"Hehehe. Sorry sibuk."
"Hihihi sirri sibik."
"Udah ah lo mah. Gue ada kabar bagus nih, lo sama yang lain pada di mansion kan?"
"Yoi. Lagi kumpul nih, ada apaan emang?"
"Gue udah dapet semua informasi tentang keluarga Matteo." cukup lama Keysa menunggu, tapi tidak ada jawaban dari Alya.
"Al? Lo baik-baik aja kan?"
"Eh-iya gue baik-baik aja. Jadi?"
"Gini, gue punya rencana. Lo sama yang lain langsung ke New york malam ini, gue tunggu di sini. Nanti gue jelasin semua nya."
"Malam ini?"
"Iya, udah gue siapin semua. Lo tinggal pergi ke bandara, di sana lo pakai jet pribadi gue. Nggak perlu bawa apa-apa semuanya aman, tinggal bawa diri doang."
"Ok. Hm, Key?"
"Iya."
"Thanks."
Keysa tersenyum sebelum menjawab. "Anything for you. Gue pernah janji kan sama lo? Gue nggak akan pernah ingkar janji. Tenang aja, gue jamin lo bakal dapet keadilan."
"Key... hiks!"
"Eh siapa yang nyuruh lo nangis, hah? Gue nyuruh lo ke New york bukan nangis. Dasar cengeng!!"
Keysa dan Alya tertawa. Alya tidak menganggap itu serius karena dia tahu Keysa hanya bercanda dan berusaha menghibur dirinya.
"Dih lo mah. Lagi mewek-mewek malah becanda. Udah ya gue mau ngasih tau yang lain dulu."
"Ok, bye."
"Bye."
Dan sambungan terputus. Keysa menaruh handphone nya di atas meja, lalu menatap laptop yang berisi informasi keluarga Matteo.
"Lo nggak akan selamat, Tuan Matteo!!" Ujarnya tersenyum menyeringai.
Pukul 00:30
"EH KAMPRET JANGAN TERIAK-TERIAK, GUE NGGAK BUDEK!!" Teriak Keysa berjalan menuju pintu utama setelah mendengar keributan yang di ciptakan oleh sahabatnya.
"Kalau lo lupa, lo juga teriak ye."
Keysa terkekeh geli. Begini lah keadaannya kalau mereka datang berkunjung kesalah satu mansion milik mereka. Tidak peduli ada orang yang lebih tua atau tidak, tetap saja berteriak. Seperti sudah ritual saja.
"Huwaaa Keysa gue kangeeenn sama lo," Cyra berlari memeluk Keysa diikuti yang lain.
"Gue jugaaaaa," balas mereka bersamaan.
Jadi lah acara berpelukan yang amat lama itu. Hingga suara Keysa membuat pelukan mereka terlepas.
"Udah ye guys. Gue ada rencana nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
Teen FictionSetiap orang memiliki kisahnya tersendiri. Mereka akan menjadi tokoh utama di dalam cerita hidupnya. Begitupun dengan Keysa, seorang remaja yang ketika kecil di paksa menjadi dewasa. Banyak yang iri dengan hidupnya sekarang, tetapi tidak banyak yang...