"Apa maksud dari kata 'janggal' yang lo ucapin tadi?"
Setelah leader Black Snoopy pergi. Alya pun membuka suara, untuk mengutarakan rasa penasarannya.
"Coba kalian perhatikan foto-foto ini. Menurut kalian, ada hal aneh nggak?" tidak langsung menjawab. Keysa hanya menaruh beberapa foto yang menunjukkan wajah leader Black White, ketika tertangkap kamera CCTV saat melancarkan aksinya.
Alya dan Gilang pun memperhatikan cukup lama. Keduanya saling pandang, dan mengatakan bahwa mereka tidak menemukan hal aneh seperti yang Keysa katakan.
Kemudian, Keysa mengeluarkan handphone nya. Cukup lama ia mengotak-atik handphonenya, entah apa yang sedang di cari nya. Alya dan Gilang hanya bisa menunggu.
"Sekarang coba kalian bandingin foto-foto sebelumnya dengan foto ini," Keysa memperlihatkan foto leader Black Snoopy bersama leader Black White melalui handphone nya. Foto itu, pernah menghebohkan dunia per gangster-an, yang menandakan bahwa keduanya berteman.
Walau bingung dan memperlihatkan tanda tanya besar dengan jelas di muka Alya dan Gilang, keduanya tetap mencoba untuk membandingkan foto-foto tersebut.
"Apa sih? Orang gak ada yang aneh juga!" gerutuk Alya kesal. Pasalnya, ia sudah capek menatap foto-foto itu sedari tadi, tetapi tidak menemukan apapun. Yang berakhir membuat Alya, menyandarkan dirinya ke Sofa sembari melipat kedua tangannya didepan dada.
"Wait!" tiba-tiba Gilang menginstrupsi, "mata," lanjutnya menatap ke arah Keysa yang membuat gadis itu menarik sudut bibirnya senang.
"Tepat sekali."
Alya langsung menegakkan tubuhnya terkejut, ketika mendengar ucapan Keysa yang membenarkan perkataan Gilang. "Mata? Maksudnya?"
Keysa menatap Alya. Lalu, menaruh kembali foto-foto yang sebelumnya ada di depan Gilang ke depan Alya.
"Di foto ini, mata milik leader Black White memancarkan kebahagiaan dan juga tampak hidup," Keysa menunjuk foto yang ada di handphone nya, "sedangkan dalam foto ini," Keysa meletakkan handphone nya di meja dan beralih mengambil satu foto yang sebelumnya di berikan oleh Hendra sebagai bukti, "matanya memancarkan kegelapan dan tatapannya kosong, seolah-olah tidak hidup."
"So, dalam artian dia di hipnotis?" tebak Alya, yang kalau tidak salah ingat, dirinya pernah menonton film yang membahas tentang hiptonis.
"Masalahnya ada di situ. Gejala ini bisa saja seratus persen hipnotis, atau..."
"Ada orang yang menyamar sebagai leader Black White," sambung Gilang.
Keysa mengangguk membenarkan. Ketiganya pun termenung dengan pikiran masing-masing. Tentu saja, topiknya tidak jauh dari persoalan yang tengah mereka bahas.
Alya mengambil foto-foto yang berserakan di atas meja. Sekali lagi, memperhatikan foto-foto itu, siapa tahu mereka melewatkan sesuatu.
"Kayaknya bukan leadernya aja deh," ucapan Alya menarik atensi kedua orang di sampingnya, "lihat anggota Black White. Tatapan matanya kosong semua," tunjuk Alya pada beberapa orang yang tertangkap dalam kamera bersama leader Black White.
Keysa dan Gilang melihat ke arah yang Alya tunjuk, dan benar saja. Kenapa bisa mereka melewatkan hal sepenting ini? itu berarti mereka harus mencari tahu kebenarannya.
"Kalau begitu, kita harus pergi ke markas Black White. Siapa tahu, kita akan mendapatkan informasi yang akan membawa kita ke titik terang," perintah Keysa di setujui oleh Alya dan Gilang. Mereka pun segera berangkat, tanpa membawa tambahan orang. Karena ini hanya penyelidikan tahap pertama dan dilakukan secara diam-diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
أدب المراهقينSetiap orang memiliki kisahnya tersendiri. Mereka akan menjadi tokoh utama di dalam cerita hidupnya. Begitupun dengan Keysa, seorang remaja yang ketika kecil di paksa menjadi dewasa. Banyak yang iri dengan hidupnya sekarang, tetapi tidak banyak yang...